Pernah merasakan cinta yang cinta
itu tak kuasa kita raih, bukan karena terlalu jauh atau takut berusaha tetapi
karena cinta itu terlambat. Kata orang cinta
itu tak pernah terlambat, tapi bagaimana denganku yang pengecut ini dalam
mencintainya. Sudah cukup lama tersimpan dan cinta itu mungkin telah tertidur
lama dalam haiku, tak ingin kubangunkan tapi seberapapun aku berlari
menjauhinya cinta itu akan tetap mengikutiku. Kali ini cinta itu terbangun
setelah sekian lama dengan tidur panjangnya yang damai. Setelah sekian lama
hatiku sebuk mengurusi dan memperjuangkan cinta yang semu. Bertanya-tanya
mengapa aku selalu gagal dalam membina sebuah hubungan. Apakah aku terlalu
egois, apakah aku terlalu keras kepala dan mengekang setiap cinta dalam
hidupku. Tapi selama ini aku sudah berusaha bersikap sangat lembut untuk
cinta-cinta yang ada dalam hidupku. Dan terkadang orang-orang melihatku bodoh
dengan cinta yang aku pertahankan kebaradaannya.
Dia cukup sederha dengan
keperibadainnya bahkan terkadang aku melihat dan bertanya apa yang penting dari
dirinya, apa yang membuat aku jatuh cinta. Tersadar sekian tahun lamanya
ternyata aku mencintainya karena kesederhanaan yang dia miliki. Bukan dari apa
yang dia punya dan bisa dia berikan untukku, tetapi dari seulas senyum yang
dapat aku lihat di wajahnya. Selama ini cukup lama aku menyangkal perasaan ini,
sikap angkuhku membuatku buta bahwa aku mencintainya. Sebuah gengsi yang tinggi
di pertaruhkan untuk sebuah perasaan dan aku menderita karena itu. Dia orang
yang pertama mengjakku dengan tulus meniti jalan-jalan setapak yang pernah ku
lewati dulu dan setelah dia tak ada di sampingku aku menyadari bukan karena
pemandangan yang indah tapi karena ada dia di sampingku.
Nasihat singkatnya dan semua hal
yang kita bicarakan di tempat itu, setelah sekian lama aku tersadar. Aku
mencintainya, bukan sekedar perasan kakak dan seorang adik tapi ini perasan
antara laki-laki dan permpuan. Semua kata-kata itu terngiang di telingaku,
nasehat singkat penuh perhatian dan aku sempat melupakan itu. Nasehat yang
sangat berharga untukku, ironis aku melupakannya bertahun-tahun dan kembali
mengingatnya lagi dengan sangat jelas.
Aku memang orang yang pelupa
bahkan sangat pelupa, tetapi melihat wajahnya malam itu menatapku ingatan itu
kembali membayangiku. Saat aku masih sangat polosnya dan tak mengerti apa itu
cinta dan bagamana rasa kagum dia hadir menjadi orang yang tak terdefinisi
sosoknya. Aku terlambat, itu yang aku saat ini. Pertanyaan singkat tentang dia
terhdap sesorang membuatku tersadar aku benar-benar terlambat untuknya dan
untuk cintaku. Bertahun-tahun lamanya aku menunda waktu untuk sekedar
mngucapkan terimakasihh nasehat singkat itu dampai membuatku melupakannya dan
benar-benar terjadi kita tak pernah tahu apa rahasia waktu itu. Di sebagian
hatinya telah terisi seseorang yang lain yang akan mendampinginya selamanya.
Sakit, yaah memang menyakitkan.
Di saat aku akan mencoba untuk berkata, “kak aku menyukaimu” kelu di lidahku
kali ini. Yaaah selama ini aku yang selalu bersemangat memberitahu
teman-temanku untuk tidak menunda mengatakan cintanya terhadap orang yang
mereka sayangi dan sekarang aku yang harus iklas menerima bahwa ternya aku
motivator yang gagal untuk diriku sendiri dan payah. Selama ini aku selalu
mengatakan cintaku tak pernah tertahan di relung hatiku selalu ku sampaikan
ternyata akau salah. Cinta yang sebenarnya tertahan di tengorokanku bagaimana
mungkin aku mengatakan cinta kepada orang yang akan menjalani kehidupan abadi
bersama yang lainnya.
Sejujurnya aku tak pernah iklas
melepaskannya begitu mudah, sedikit harus berontak dengan hati nuraniku. Aku
mencoba untuk mengubunginya sekadar untuk menggangunya sebenar saja dan berjanji
pada diriku akan menjadi gelembung di sekitanya lalu menghilang tanpa jejak. Sengaja
aku tak memberikan identitasku yang sebenarnya dengan mengatas namakan seorang
pengemar rahasia melalui pesan singkat, tetapi aku gagal dan yaah aku selalu
gagal untuk berbohong di depannya. Dia tak pernah bisa di bohongi olehku dengan
cepat dia mengatahuiku. Kejutannya dia tak melupakanku meski bertahun-tahun
lammanya.
Setelah dia menganlku aku
berjanji pada diriku sendiri akan menajdi gelembung untuknya, tapi di luar dugaanku
dia tak menginginkan aku menghilang. Sejujurnya aku menyukai itu, tapi di sudut
hatiku yang lain aku mengerti ini tak mungkin di teruskan. Beberapa waktu
kemudian aku mendapatkan berita dia putus dengan pasangannya. Antara bahagia
dan bersedih mendapatkan berita itu. Apakah ini cara tuhan untuk menyatukan aku
dan dia, apakah benar ini adalah sebuah takdir. Pertanyan pertanyan muncul
silih beganti di kepalaku, membuat malam-malam selanjutnya penuh dengan tanda
tanya.
Sampai pada akhirnya aku
menatapnya sendiri di malam itu, walaupun jarak kami beberapa meter tapi aku
dapat merasakn kesedihan dan kebingungan di wajahnya. Petikan gitar itu, suara
yang merdu itu membuatku sadar ada luka di dalamnya yang ingin dia sembunyukan.
Lewat jamari-jemari tangannya yang kokoh lewat suaranya yang membuatku menangis,
sedih malam itu aku menatapnya berjam-jam dari tempatku berada. Menatap dari
lantai 2 rumah dan dia di sebarang sana duduk sendirian dengan gitanya dan
semua rahasia hati yang dia simpan rapi.
Sampai kapanpun mungkin kisah ini
akan menjadi kenangan yang manis untukku dan manis pula untuknya. Sebuah pesan
kecil ku selipkan lewat hatiku pada Tuhanku, semoga dia bahagia dengan dia yang
sekarang ada di hatinya. Ini bukan masalah hati, tapi ini masalah sebuah
perasan orang yang lainnya. Melihatnya saja tersenyum membuatku nyaman walaupun
dari jauh atau aku tak pernah melihatnya tetapi mendapat kabar bahagia darinya
itu sudah cukup. Seperti janjiku aku akan menjadi gelembung untuknya mengilang
dangan sendirinya. Aku tak cukup mampu menjadi sesuatu yang nyata di saat dia
memiliki yang lain. Aku juga tak ingin membuatnya merasa ketakutan, entah apa
yang dia takutkan yang aku tau dia selalu berkata takut kepadaku.
Kini gelembung gelembung itu telah pecah dan menguap keudara kak,
gelembung-gelembung itu menemukan jarang pulang yang sebenarnya bukan berada di
sampingmu. Gelembung-gelembung itu menjadi penghias matamu dan suasana di
sekitamu untuk sejenak, gelembung itu tak dapat kau sentuh dan tak bisa kau
miliki. Karena gelmbung tak ada yang abadi kak, gelembung akan hadir saat waktunya
dia di lahirkan dan beberapa saat lalu pecah. Senang bisa dekat denganmu kak
walaupun hanya menjadi gelembung-gelembung yang hanya bisa berada di sekitamu
menatapmu dari jauh. Senang bisa mendengar suaramu walupun itu bukan untukku,
senang mendengar senandung-senandung lirih dari mulutmu dan petikan gitar
sebagai pengantar tidur malamku walu aku harus mencuri suaramu dari lantai
atas kamarku. Aku gelembung yang beruntung meski pecah aku tahu sedikit tempat
ada untukku di sudut hatimu, terimakasih....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar