Jumat, 09 Maret 2012

CERITA DARI SEBUAH LAGU


Apakah kau percaya aku sepenuhnya
Saat aku jauh darimu
Sudikah kau hapus air mataku tumpah
Saat aku terkulai lemah
Mungkinkahku dengar jawabmu
Dari hati yang terdalam yakin kanku jangan buatku meragu
Cintamu bisa membunuhku
Bila tiada percaya dalam hatimu
Cintamu bisa tegarkanku
Bila kaupercayakan hatiku padaku
selamanya. . . .
Sanggupkah engkau redamkan apai cemburumu
Saat aku tak bersama mu
Mungkinkah ku dengar jawabmu
 Dari hati yang terdalam yakinkanku jangan buatku meragu
(seventeen_jika kau percaya)


Mmmm,
Lagu di atas bangus banget, gila keren benget, sumpah dalem banget kata-katanya buat aku berkata “I like it”, hehehe lebui juga ya ^_^. Tapi emang keren banget dah ni lagu, selain ada beberapa macam lagu yang aku suka, ini adalah salah satu yang aku sering denger akhir-akhir ini. Kata-katanya aku suka, karna ada semangat di dalam lagu ini. Dan aku nulis catetan ini sambil dengarin lagu itu, lagu yang menguatkan hatiku ^_^

Kata yang di bahas dalam lagu ini pertama adalah kata percaya, ya kata yang punya arti sihir bagi orang yang mempercayainya. Kita dapat melakukan apapun jika kita percaya bahwa hal itu adalah hal yang terbaik buat kita. Bicara soal kepercayaan, (wuih kayaknya dalem banget dan serius ne pembicaraannya ^_^ ) banyak hal yang dapat kita lakukan di luar alam sadar kita sendiri jika kita sudah mempercayai sesuatu. misalnya jika kita mencintai dan menyukai seseorang, maka kita akan mempercayai semua perkataan orang yang kita sayang meski kadang semuanya SALAH atau hanyalah sebuah rayuan gombal, janji manis, hanya sebuah kata-kata impian yang membius dan menyakitkan.Tapi saat kita mempercayaiinya semuanya tak terlihat hanyalah satu yang terlihat, semuanya adalah benar, semuanya indah dan semuanya adalah kenyataan.

Ada seseorang pernah berkata padaku “nggak ada yang salah dari semuah kepercayaan, tapi yang salah adalah apa yang kita percayai” dalem khan kata-katanya. Kita bisa mempercayai bahwa orang yang kita sayang mencintai kita sama seperti kita mencintainya tapi apakah memang itu sebenarnya. Apakah dia benar-benar setia, mencintai kita dengan tulus, apakah benar dia bisa menjaga hatinya hanya untuk cinta kita ??????


Kata orang-orang sepasang suami istri itu harus setia,seiring, sejalan dan setujuan (4 S). Tapi sayangnya kata-kata itu sekarang sering diikuti oleh orang yang berpacaran dengan sangat semangatnya sehingga selalu menempel kemana ada sang kekasih di situlah ada dia berada. Apakah harus seperti itu??? Apakah seorang akan menggangap kekasihnya seperti amplop dan perangko atau benda miliknya sendiri dan tidak ada orang lain yang berhak untuk bergaul dengannya??? Kalo emang gitu kayaknya nggak jauh beda deh kekasih ma budak . . . .

Kekasih bukanlah barang yang bisa kita miliki selama kita mau, dan kita campakan bila kita sudah bosan, manis dihisap sepah di buang. Kekasih juga bukan barang mainan, yang dapat kita mainkan kapan saja. Kekasih juga bukan burung dalam sangkar, yang dapat kita nikmati kicau merdu dan kecantikannya sambil berkhayal.
Kekasih adalah manusia. Manusia adalah pribadi. Ia juga memiliki kepribadian yang utuh sabagai manausia, bukan setengah manusia, juga bukan setengah dewa, apalagi setengah malaikat. Sebagai manusia, ia pasti tidak sempurna. Sebagai peribadi pasti ia merasa jenuh, suntuk, malas, senang, susah, bergairah, marah, kecewa, ingin menyendiri dan berbagai macam rasa (wuih kayak nano nano rame rasanya hehehe ^_^)

Kesetiaan bukanlah diukur dari seberapa lama berduaan dengan sang kekasih. Kesetian, sesungguhnya diukur dari sejauh mana seorang kekaih bisa menghargai kekasihnya sebagai seorang manusia dan pribadi. Kesetiaan adalah pengakuan, bahwa orang yang dicintai dan di kasihi memiliki sifat dan kesukaannya sendiri, yang sangat mungkin berbeda dengan sifat dan kesukaan kita. Kesetiaan adalah penghargaan terhadap perasaan senag kekasih, serta sejauh mana dapat menghormati menempatkan diri pada perasaan sang kekasih.

Bila seorang keksih benar-benar menganggap pujaan hatinya sebagai manusia dan pribadi, maka ia akan memberikan hak-haknya, dan mendasari hubungan cinta mereka dengan kepercayaan. Serta tidak menganggap dirinya sendiri yang paling benar, paling hebat, dan paling berkuasa, paling mengerti, dan serba ‘paling’ yang lain.

Hufffszz!!! pembicaraannya tentang kesetiaan dalam banget nih, amape berapi-apai gitu, hehehe. Selain kepercayaan ada kata-kata yang menerik di lagu itu adalah tentang CEMBURU. Wah buat kita yag pernah merasakan cinta pasti ngerasaiin gimana seh cemburu itu. Kadang kita ngelarang sang kekasih untuk deketa sama inilah, nggak boleh begitulah, begini, kesana dan sebagiannya semua larangan yang menurut kita baik. Karena kembali lagi kita kadang selalu menggangap dirikita paling.

Ada yang berpendapat, pembatasan terhadap kebebasan sang kekasih ditimbulkan oleh rasa cemburu. No cemburu, no love. Tanpa cemburu tak ada cinta, karna itu cemburu adalah pemanis cinta. Mmmm bener nggak ya ????
Kayaknya pendapat itu  antara ia dan tidak, karena harus di bedakan antara sebab dan akibat. Tidak semua sebab dan akibat itu berhubungan lho. Misalnya kita makan (sebab) maka kita kenyang (akibat), itu adalah sebab akibat yang nyambung. Tapi kalo kita makan maka kita tidur adalah sebuah sebab akibat yang salah. Jadi akibat bisa di timbulkan oleh sebab, jika sebab itu sesuai dan berhubungan secara langsung. Cemburu adalah pemanis cinta, itu benar. Namun pembatasan terhadap kebebasan itu bukan didorong oleh rasa cemburu, melaikann di dorong oleh keinginan untuk menguasai sepenuhnya orang yang dicintai. Rasa ingin menguasai berbeda serta tidak ada hubungannya dengan cemburu. Masa sech belanda cemburu pada indonesia, karena itu ia menguasai indonesia, nggak khan? Belanda ingin menguasai indonesia karena ingin merampok kekayaan alam indonesia. Jadi pembatasan kebesan bukanlah didorong oleh raasa cemburu.


Mataram 18 desember 2010

Cinta itu indah meski kadang menyakitkan, cinta itu percaya tapi kita tak bisa memungkiri ceburu itu ada. Seberapapun dewasanya kita, asti kita nggak bisa munafikan itu bahwa kita cemburu. Nggak salah dari sebuah cemburu itu, tinggal bagaimana kita menyikapi sebuah cemburu agar menjadi sebuah cemburu yang indah dan bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar