Kamis, 30 Oktober 2014

ENTAHLAH

Aku baik-baik saja. Atau setidaknya, aku masih ingin berusaha terlihat baik-baik saja.
Aku tidak suka meminta padamu hal-hal yang merepotkan. Aku hanya selalu ingin diingatkan bahwa; segalanya akan selalu baik-baik saja


Terkadang aku ingin berdoa seraya menangis kencang dalam kebisuan pada malam-malam lalu. Memperlihatkan kelemahanku pada Tuhan bahwa aku tak sekuat yang orang lain bayangkan, bahwa aku begitu rapuh dan remuk dengan apa yang terjadi ini. Aku rindu kamu...

Entah kapan kita pernah berjanji untuk bertemu, setelah sekian lama aku menabung pundi-pundi rindu yang kusimpan di dalam dadaku yang kian meringkih akibat harapanku sendiri dari waktu ke waktu.
Namun sayangnya penantian tak pernah sederhana, dan sayangnya penantian tak selalu menghasilkan temu. Kau tau? Aku selalu menghargai waktu dengan tidak membahasnya saat bersamamu. Kau tau? Setiap pertemuan adalah bom waktu menuju perpisahan hingga tiba saatnya entah dengan alasan apa di ujung jalan kita melepas genggaman.
Kau tau?
Tak ada yang benar-benar selamat dalam ucapan selamat tinggal.

Entahlah saya tidak mengerti tujuan menulis ini, isi kepala saya sedang hitam putih. Ada wajahmu di sana yang berputar-putar pelan dalam muara kecemasan. Saya hanya ingin bilang dua hal yang tidak perlu kamu tahu sebab ini hanyalah kalimat sederhana dari orang biasa yang terbiasa menyebut namamu ketika sujud dan memejamkan mata.

“Mencintaimu bukan perihal mudah, sebab saya harus berkali-kali berhenti menyerah.
Dari segala hal yang membuat saya bahagia dan bersyukur, mendoakanmu adalah salah satunya.”

*********
Tidak, ini bukan salahmu. Pun bukan salahku.
Kita hanya tengah saling menyayangi, hingga begitu bingung harus bagaimana agar tak saling menyakiti.~
Karena saat kita terluka, orang pertama yang bertanggung-jawab atas luka itu adalah diri kita sendiri. Kita yang membiarkannya terjadi :)

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau tersenyum, tentang seseorang yang melakukan sama setiap kali dia melihatmu. Dia merasa gembira, tanpa kau tau, dia terpejam dan membayangkanmu berada di sampingnya.

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau tertawa, tentang seseorang yang memamerkan giginya dalam mulutnya yang terbungkam, agar orang di sekitarnya tak menyangka dia gila karena tertawa melihatmu tertawa…, meskipun bukan karenanya.

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau menangis, tentang seseorang yang merasakan hatinya teriris. Dia tak mampu menepis rasa sakit di hatinya ketika melihatmu menangis, karena dia merasa apa yang kau rasa adalah perasaannya juga. Kau adalah bagian darinya.

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau marah, tentang seseorang yang mengepalkan tangannya untuk siap meninju orang yang menjadi tersangka atas penyebab kemarahanmu, tetapi dia tak mempunyai hak atau kuasa untuk melakukannya karena dia bukan siapa-siapamu.

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau sedih, tentang seseorang yang ingin sekali memelukmu erat, menguatkanmu, menabahkanmu, meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja. Namun dia menahannya, orang itu hanya berharap kau selalu bahagia.

Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau tertidur, tentang seseorang yang duduk di atas sejadahnya, mengangkat kedua tangannya sedada, dan mengucapkan amin sebanyak-banyaknya. Dia berdoa meminta Tuhan memberimu bahagiamu saat terjaga, dia berharap kau pun mengamininya. Meskipun kau berbahagia bukan bersama dirinya.

Dan terakhir, tarik dan embuskankan napasmu sejenak untuk mengetahui hal terakhir.
Ada hal yang tidak kamu tau ketika kau jatuh cinta, tentang seseorang yang mencintaimu, namun kau tak pernah melihatnya. Kau terlalu sibuk melihat ke depan tanpa pernah sempat menengok ke belakang, kau selalu memunggunginya dan dia menunggu. Hingga akhirnya dia sadar semua ketulusan yang dilakukannya hanya sia-sia, namun dia mengikhlaskannya dan merelakanmu
Selama kamu tak lelah menggenggam tanganku, aku pun tak perlu melelahkan diri sendiri utk bertanya ‘kenapa’ kamu mau mencintaiku selama ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar