pada
paragraf yang begitu singkat, ada bekas luka. di sana kau dan aku dengan tabah
menyusun huruf demi huruf sambil belajar membuat narasi yang bahagia. padahal
akhir cerita tak bersahabat. . .
bukankah
saat itu kau dan aku saling menyapukan warna dan menuliskan fakta bahwa kita
jatuh cinta? tapi ternyata kita hanya menyusun daftar isi dan bab terakhir . .
.
tapi
dingin dinding ini di antara kita
dingin dinding ini di antara kita . . .
dingin dinding ini di antara kita . . .
tak ada jeda untuk kau
tinggal di sini. biarkan aku membiarkanmu pergi . . .
mari
bertaruh luka di meja ini dan lihat siapa yang menang. sebab bayangan masa
depan terlalu buram sementara masa lalu di matamu begitu terang. tak ada peluk
yang cukup hangat untuk meredakan amarahku,
Aku
berada pada sebuah persimpangan, dimana aku harus menangis karena ini berakhir,
atau tersenyum karena ini pernah terjadi..
Pergilah
dari cintaku yang egois. Cari ia yang sayangnya memahami.
Pergilah
dari cintaku yang memenjara. Cari ia yang sayangnya membebaskan.
Pergilah
dari cintaku yang menyakiti. Carilah ia yang sayangnya menyembuhkan.
Pergilah.
Maaf jika selama ini tak memberi cukup waktu untuk lebih mengerti dan
memahamimu.
Pergilah.
Maaf jika selama ini memaksamu untuk tinggal tapi tak pernah berhenti
melukaimu.
Pergilah,
temukan rumah yang baru. Maaf jika di sini aku hanya menyediakan ruang tamu
untukmu.
Mencintaiku
seperti terkurung sendirian di dalam penjara, bukan? Pergilah dan dapatkan
kembali kebebasan.
Pergilah.
Jadi aku tak lagi berharap kepadamu dan kau tak perlu lagi bersusah-payah
memenuhi harapanku yang merepotkan.
Tak
perlu melupakanku dan aku pun tak akan mencoba melupakanmu. Kita akan sama-sama
terbiasa.
Semakin
cepat kau mengakhiri ini dan melangkah pergi, semakin cepat kau menemukan dia
yang lebih baik dan bahagia lagi.
Pergilah,
hemat waktu dan tenagamu dari kesia-siaan mencoba memahamiku.
Pergilah,
aku tau kau begitu tersiksa selama ini. Kehilangan senyum dan tawamu. Pergilah
dan temukan lagi semua itu.
Bertahanlah
kepada dia yang juga mempertahankanmu bahkan lebih kuat. Aku bukan orang itu
maka pergilah dan temukan dia.
Kau akan
menjadi kekasih yang sangat baik. Tapi bukan untukku. Untuk yang lebih baik
lagi bagimu.
Pergilah,
kita akan terus bersama tapi tidak dalam kesepakatan seperti ini. Tidak dengan
luka yang terus-menerus ini.
Pergilah,
aku tak bisa melihatmu terpenjara dalam keegoisanku. Pergilah dan dapatkan
kembali keceriaanmu yang dulu.
Pergilah dengan tenang. Kau akan tersenyum di kemudian hari dan bersyukur
bahwa ini telah berakhir.
Pergilah, atau aku yg pergi. Jadi kita tak akan menyakiti satu sama lain
lagi. Oh paling tidak ini yg terakhir kali.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar