Jumat, 14 September 2012

BENTUK PIKIRANKU


“Gadis manja” “mis sirferguin” “cewek keras kepala” “orang gila” entahlah apa lagi sebutan yang akan dia berikan untukku. Konyol memang, dia memanggilku dengan bayak sebutan yang entah setiap sebutan itu memili arti yang terkadang aku tak mengerti sama sekali. Tapi aku suka saat dia memangiilku dengan sebutan-sebutan itu. Dia orang yang sama keras kepalanya denganku, tapi dia bodoh itu bedanya denganku. Sikapnya ya Tuhan CUEK !!! kenapa mesti dia yang cuek ? yaaah katanya agar kami serasi karena aku bawellz. Hahahahah, sedikit kesal dengan sikapnya yang membuatku mengingal sebuat panggilan CUEK dan BAWELLZ.

Menurutku dia bukan orang yang pengertian tapi dia adalah orang yang sangat mengerti sikapku, bagaimana tidak kami sudah besama cukup lama, yaah bisa di bilang dia teman lama. Teman lama yang tak pernah berhenti menggangguku, teman berantem, teman merebutkan berbagai hal. Entahlah ada saja yang kami ributkan dan debatkan setiap kali bertemu, dan dia selalu sukses membuatku menagis. Orang yang paling menyiksaku adalah dia, orang yang selalu membuat hidupku berantakan adalah dia. Setiap kali aku kesal, sudah pasti dia adalah penyebab kemarahan terbesarku dan satu hal yang tak dapat aku mengerti, dengan dia meminta maaf dan sedikit bersikap manis padaku maka dengan mudah aku memafkannya. Konyol !!!

Pernah suatu saat saat aku menjalin sebuah hubungan “berpacaran” dengan seseorang pria, entah mengapa hampir semuanya meraguakan persahabat kami hingga seorang “mantan” pacarku berkata dengan penuh amarah padaku “ tak ada persahabatan abadi antara pria dan wanita pasti di antara keduanya menyimpan perasaan”. Yaaaah, dan aku selalu menjelaskannya denagan berkata “dia sahabatu dan akan tetap menjadi sahabatku, sikap kami berbeda jadi bagaimana mungkin bersama. Bahkan jika mungkin kami akan bersama, hubungan itu tak akan pernah sehat. aku dan dia adalah musuh dan temen berantam yang sempurna”. Dan terbukti samapi saat inipun aku dan dia adalah musuh abadi untukku, entahlah sampai kapan kita akan seperti ini.

Hari ini aku melihatnya lagi, tersenyum kearahku dengan senyuman yang tak mungkin pernah aku lupakan, senyuman jahil. Melihatnya ada di depan mataku tersenyum seperti biasanya, heeem sepertinya aku cukup merindukan senyuman itu. Dapat melihat kembali senyuman itu membuatku dapat tersenyum sepanjang hari ini, konyol. Rindu berantem bareng dia, rindu di jahilin lagi, rindu saat dia memanjakan aku, rindu saat dia suka marah-marah ga jelas saat aku berada di sampingnya. tapi yang paling aku rindukan satu hal saat dia membuatku menagis, entahlah bagiku saat dia membuatku menagis dan membujukku adalah hal yang paling menyenagkan saat berada di sampingnya. saat dia berbohong untuk membujukku adalah hal yang mengelikan untukku dan membuatku sukses tersenyum dan memafkannya.
Obrolan singkat dan ocehan nakalnya,
Hehehe, kenapa aku begitu menyukai saat-saat paling bodoh dalam hidupku bersamanya. Hal yang membuatku nyaman saat berda di sampingnya adalah seburuk apapaun dia menjahiliku dan memarahiku dia akan menjadi orang yang paling merasa bersalah dan meminta maaf padaku. Aku suka saat dia menjagaku, melindungiku dari segala rasa sakit. Aku suka saat berada di sampingnya dan melihatnya berinteraksi dengan banyak orang. Senang melihatnya menyapa orang, cara dia bertutur kata, cara dia menghormati orantua, cara menghargai. Yang paling aku suka adalah cara dia mencintai Allah, aku ingat saat aku bercerita aku jatuh cinta. Dengan gayaku yang semangat 45 dan heboh menceritakan perasan sukaku pada seseorang, dia berkata dengan mudah “Allah bisa cemburu padamu jika kamu mencintai mahluknya secara berlebihan, jika Allah cemburu maka kamu tak akan selalu bersama orang yang kamu cintai itu. Jadi cintai Allah terlebih dahulu baru manusia” aku marah saat dia berkata seperti itu. Berdebat dan selalu berdebat itulah kami saat itu, dan aku mengerti sekarang semua kata-katanya saat itu.

Kami sekarang sudah dewasa, bukan anak-anak seperti dulu lagi.
Aku dan dia, dua orang yang tak akan pernah mungkin menghentikan waktu, usiaku sudah bukan belasan tahun lagi, dan aku sangat paham mungkin beberapa tahun lagi kami akan menemukann jodoh masing-masing.
Perjodohan.
Aku tahu dan pahan sejak pertama kami bertemu kami sengaja di pertemukan untuk berjodoh, atau lebih tepatnya di paksa untuk berjodoh. Tapi, karena kami sama-sama membenci perjohohan maka dari itu saat kami bertemu tak pernah sedikitpun kami berprilaku manis. Saling mengejek, usil satu sama lain, selalu berdebat dan tak pernah bisa akur.
Aku tahu mama dan papa mengingikan dia untuk menjagaku selamnya, tapi meraka adalah orang tua yang baik tak pernah memaksakan kehendaknya padaku. Mereka membebaskan aku memilih jalan hidupku sendiri, tapi mereka juga tak pernah tinggal diam untuk memberikan hal yang terbaik untuk anak perempuan satu-satunya yang mereka miliki J. Membuatku untuk memilih mana yang terbaik untukku. Papa selalu berjata padaku “kamu yang punya pilihan sendiri, papa tidak akan memaksa kamu untuk memilih jalan hidupkau. Saat itu baik dan buruk, semua ada di tangan kamu dan itu adalah jalan hidupku, kamu bertangung jawab penuh untuk itu”

Untuk saat ini, entahlah yang aku rasa aku belum mampu untuk membuka hatiku untuk menjalin sebuah hubungan. Aku ingin fokus dengan pendidikanku, keluarga dan para sahabat. Selama ini aku telah banyak membuang waktuku untuk cinta dan memahami sebuah hubungan yang rumit. Bukan lelah, trauma tau sejenisnya. Aku hanya ingin menikmati sedikit waktu yang tersisa untukku. Saat ini aku merasa nyaman dengan kesendirianku, bisa di bilang saat ini aku sedang berada dalam kotak ternyaman yang pernah kurasakan dalam hidupku.

Aku pikir siapaun jodohku dia kan menungguku dengan setia sampai pada saatnya nanti kita bersatu dan dia menjagaku selamanya. Aku bukan anak kecil lagi seperti beberapa tahun belakang, yang aku cari bukan seorang kekasih tapi lebih tepatnya calon suami. Meski semua pilihan ada di depan mataku dan aku bebas memilihnya dengan berkata ya, tapi aku tak ingin mengeluarkan kata-kata itu sekarang. Biarlah waktu yang membantuku memilih mana yang terbaik di antara semua dan aku akan focus dengan pendidikan dan mimpiku.
SEMANGAT !!!!


1 komentar: