“Aku ingin ke laut. Kapan kamu mau mengajakku ke sana, lalu menemaniku tersenyum?”
Sebenarnya
bukan hanya soal lautnya. Ini soal teman yang bisa menemani perjalanan-nya,
soal waktu untuk benar-benar pergi mengunjunginya.
Liburan? Siapa
yang tidak ingin. Otak saya ini sudah butuh lebih dari sekedar liburan. Tetapi
liburan itu semustahil... ah, entahlah. Saya tidak mungkin menjelaskan kondisi
saya sedetil itu di blog. Yang jelas, liburan, jalan-jalan dan kawan-kawannya
adalah hal yang nyaris mustahil untuk saya dalam beberapa waktu ini.
Sakit sekali
hati saya kalau memikirkan hal ini
Hal yang jarang
saya berani ucapkan di bibir saya untuk saya tujukan pada diri saya sendiri
adalah kata “traveling”
Kamu
tidak perlu membawaku keliling dunia untuk membuatku bahagia. Cukup bawa saja
aku pergi, ketempat yang sedang kurindukan saat ini
Jadi, hai pasir putih
Hey air dan langit yang sama biru
Hey desir-desir angin
Hey aku yang duduk menatapmu dengan sekujur tubuhnya telah terasa asin
Hey air dan langit yang sama biru
Hey desir-desir angin
Hey aku yang duduk menatapmu dengan sekujur tubuhnya telah terasa asin
Hey, aku yang tersenyum senang karena
kamu temani jalan-jalan
Kita pasti akan bertemu
Hey dengar, aku bilang “pasti” yaaa..
Walau nanti temanku hanyalah
‘bayanganku’ sendiri
Aku pasti akan tetap berusaha
menghampirimu, laut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar