Rabu, 28 Maret 2012

TENTANG KAMU (sebuah nama)


Kamu tahu saat-saat yang paling ku rindukan dari sebuah kehilangan adalah saat rindu itu datang menyergap ke dalam jiwa kita. Saat dimana rasa sakit telah berganti menjadi sesak yang mencekik tenggorokan. Entah mengapa saat ku melihat langit yang biru itu tersimpan masih ada haran untuk hari esok, hari untuk kita. Seperti yang selalu engkau ceritakan dan bisikan padaku. Hey mahluk tegap yang selalu menguatkan langkahku. Kemana perginya jiwa gagahmu itu. Hey makluk lembut tetapi keras hatinya, kemana kokohnya jiwamu pada hatiku. Aku merindukanmu !!!

Tentang kamu!!!!! cerita akan terangkai saat aku merindukan kamu, cerita yang hanya dapat aku ceritakan kepada tembok-tembok kamarku saja atau lebih tetapnya terdengar oleh telingaku sendiri. Jika aku pikir aku menceritakan tentang kamu saat aku hanya merindukan kamu saja, kamu salah !!! kamu selalu ada dalam setiap ceritaku dalam setiap langkahku. Jika kamu tak pernah ada dalam langkahku untuk apa aku bersusah panyah mengejarmu dan berusaha menggapaimu. Jika kamu tak pernah ada dalam ceritaku maka mungkin aku tak dapat menulis tentang kamu.

Heeey mahluk manis, yaah kadang aku ingin bilang kamu tanpak manis dengan semua ambisimu itu yang terkadang melupakanku sejenak dan kembali lagi pada waktu yang lain dengan sebuah kejutan yang spesial. Tapi sesungguhnya aku bisa mati karena selalu menikmati manismu dan menyiksaku secara perlahan. Aku kadang butuh pahitmu, untuk membiasakan kesehatanku agar tidak selalu menikmati manismu.

Hey mahluk cerdas, yaa kamu sangat cerdas mengatur semuanya menjadi sangat rapi dan sempurna. Ajarkan aku bagaimana kamu mengatur sebuah rasa sehingga tak melukai hatimu dan mengatur birunya rindu agar tak mengganggu segenap aktifitasmu. Aku di sini tersiksa mengatur semuanya, mengatur bayangmu untuk tidak mengikuti kemana langkah kakiku pergi.

tak ada yang berubah meski kenangan sudah berhasil kau kemas dan luka tak lagi membuatmu cemas. sebab kepergian selalu terasa nyata dan kesepian selalu mencari teman. di depan cermin ada sejarah yang mengulang-ulang dirinya, memanggilmu dari kejauhan. aku bersembunyi di sudut lain membiarkanmu menatap wajah yang selama ini bertarung dengan ragu: benarkah sejauh ini pernah ada kita di situ?

tak ada yang terganti meski ingatan tergulung rapi dan kau sudah menyediakan ruang yang lain lagi. sebab raung yang kau pendam selalu memantulkan diri setiap kali kau mulai meraba pipi: di depan cermin kau membayangkan tanganku mengusap lagi wajahmu, menyentuh kembali kenangan itu. ada yang mengalir di pipimu tapi bukan airmata. seperti ingatan yang mencair dan mencari rumah. rindu yang pergi dan pulang ingin sekali rebah.

tak ada rumah yang kau ingat di balik cermin itu. sebab tak pernah ada kau dan aku.

Senin, 26 Maret 2012

SEKOTAK CINTA UNTUK RANGGA


Jadi aku harus menghabisakn liburan di sana ???
Pertanyan singkat tentang tawaran liburan dari mama, liburan ke daerah kelahiranku...
Aku rasa selain lelah dan kulit yang hitam kudapatkan adalah sebuah rasa yang akan tertinggal dan kukubur dalam-dalam yang tak ingin kuungkit dan ingat kembali. Tapi kali ini sempurna, dia hadir dengan begitu sempurna menganggu hari-hariku. Heeey, kamu ya kau yang selalu tersenyum nakal di kepalaku. Bisakah sejenak kau pergi karena tak pantas kau di sana. Aku tak ingin mengungit semua hal yang ingin ku kubur dalam-dalam dan aku ingin tenang sejenak tanpa kamu, tanpa masalah. Tapi seperti hantu, kamu selalu mengganguku dan aku tak menginginkan itu...

Perjalanan yang cukup melelahkan dan memacu adrenalin untuk sampai ke kota kelahiranku, jalannya melewati bukit-bukit terjal dan menyebrangi lautan saat itu cuaca memang sedang tak bersahabat untuk melakukan perjalanan, memakan waktu lebih dari 14 jam lamanya. Berdiam diri selama waktu yang cukup lama membuatku bosan, yaah aku orang yang cepat sekali merasa bosan. Tetapi entah mengapa aku tak pernah bosan untuk memikirkannya, dia seperti candu yang sekali kucoba tak bisa aku lepaskan.

Sehari di sana aku mendapatkan sambutan yang luar biasa dari keluargaku, selain aku memang sudah lama tak pernah pulang dan mengujungi mereka. Kali ini bukan hanya keluarga yang menyambutku tetapi orang-orang yang baru aku kenal. Kisah, pengalaman lucu dan semua hal yang menyengkankan. Tak percuma aku datang kesini pikirku sampai pada satu waktu seseorang yang biasa kupanggil nenek memberikanku sekantong buah yang entah mengapa membuatku terdiam sejenak. Buah ini??? Kenapa aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya. Melihatku bingung dengan nama buah itu, yaaah nama yang sangat akrab di telingaku, nama yang beberapa tahun silam saat kecil sangat kusukai sampai-sampai membuatku menangis untuk mendapatkannya.

“Rangga” sebuah nama yang memeliki banyak arti untukku dan sebuah kisah terselip di antara nama-nama itu. Rangga, sebuah nama yang bisa di berikan untuk sebuah buah atau nama untuk sebutan  seorang laki-laki dalam bahasa daerahku. Melihatku masih bingung nenek menceritakan sedikit kisah kecilku, tentang aku dan buah rangga. Yaah, aku mengingatnya sekarang, betapa aku sangat menyukai buah itu. Betapa aku rela mencari dan menaiki pohon itu hanya untuk merasakan buahnya yang perpaduan antara manis dan sedikit asam. Aku suka rasanya ada rasa yang tak bisa aku lupakan, ada banyak cerita yang tak bisa aku lupakan tentang buah rangga dan aku tersadar beberapa waktu yang lalu aku juga punya cerita tentang seorang laki-laki bernama rangga.

Aku tersenyum mendengarkan cerita nenek, betapa kau sangat keras kepala hanya untuk mendapatkan buah rangga. Yaah sikap yang satu itu memang selalu membuat orang-orang di sekitarku kewalahan mengaturku. Ternyata nenek masih mengingat jelas luka-luka di kakiku saat aku begitu nakalanya merusaha menaiku pohon itu, untungkanya sekarang luka itu tak begitu berbekas di kulitku. Nenek juga bercerita betapa aku benar-benar menyukai buah itu dan aku tak pernah peduli orang-orang bilang bawa buah itu tak enak untuk di makan atau berbagai alasan lainnya. Nenek juga bercerita betapa aku sangat sedih harus kehilangan pohon rangga di depan rumah nenek kandungku karena harus di tebang.

Cerita-cerita itu mengingatkanku betapa aku sangat menyukai buah yang manis tetapi memiliki rasa asam sedikit. Dan cerita itu mengingatkanku betapa aku juga dulu pernah sangat menyukai seseorang yang bernama Rangga. Betapa aku sangat mencintainya, hehehe dan mungkin dia sama seperti buah rangga yang aku sukai dulu saat aku kecil. Rangga seseorang yang aku tahu dia sangat mencintaiku tetapi terkadang cintanya membuatku tak dapat bergerak bebas. Dia manis dengan segala cintanya untukku tetapi terkadang tersa asam jika dia sudah mulai dengan sikap-sikap yang tak pernah aku lupakan. Ngambeknya, saat dia marah padaku, saat cemburu itu melumpukan hatinya dan saat dia bermain-main dengan hatiku. Tapi wakaupun dia manis dan asam di situlah letak aku mencintai dirinya, karena dia adalah Rangga seorang laki-laki yang akan melindungiku selamanya itulah pikirku saat itu.

Sempat terlintas sejenak sebuah pemikiran, saat kecil aku sangat menyukai buah rangga betapa aku saat ingin mendapatkannya dengan cara apapun. Tapi setalah beberapa tahun aku tak pernah menemukannya dan mencicipi rasa buah itu, aku menajadi sedikit melupankannya. Apakah aku akan melupakan sosok itu juga setelah  bertahun-tahun aku tak pernah bertemu dan bertinteraksi dengannya. Heeey, dia manusia bukan buah !!!

Kali ini aku mencicipi buah rangga, heeeem!!! rasanya masih akrab di lidahku. Ternyata aku tak akan pernah melupakannya, rasa ini adalah kenanganku di masa lalu. Aku nikmati satu demi satu buah rangga sembari mengingat kenangan-kenangan yang telah usang tentang buah itu, aaah kamu buah rangga memang tak pernah berubah dan aku menyukaimu karena ini memang. Tawaran nenek untuk mengantaranya pulang dan melihat pohon rangga yang biasa aku kunjungi dulu setelah pohon yang di rumah ini di tebang langsung ku iyakan tanpa pikir panjang. Aku penasaran apakah jejak-jejak yang kau tinggalkan dulu masih ada? Atau itu hanya tinggal kenangan.

Samapai dirumah nenak yang tak jauh dari tempatku menginap, yaah ini dia pohon itu. Pohon yang dulu menjadi teman setiakau dan aku selalu merangkai cerita di bawah ini, di sini mimpi-mimpiku di bangun. Aneh bukan kisah masa kecilku yang muncul saat aku berada di bawah pobon itu tetapi kisah masa laluku bersama Rangga yang terekam jelas di kepalaku. Tentang bagaimana aku mencintai sosok Rangga, tentang bagaimana sikap keras kepalaku menjauhkanku dan dia.

Rangga, dia buka seperti lelaki kebanyakan yang setiap hari selalu merayuku dan mengodakau dengan puisi-puisi dan kata-kata cinta karena aku tahu dia bukan lelaki romantis. Tapi Rangga adalah orang yang sangat mengkhawatirkanku saat aku sakit dan terluka dialah yang sebenarnya paling terluka. Rangga, dia adalah orang yang sangat pemarah dan cemburuan atas segala hal yang aku lakukan jika tidak memberitakukannya. Tapi Rangga juga adalah orang yang sangat memperhatikanku dalam segala hal yang akan aku lakukan dia tak ingin aku terluka, meski kadang sikapnyalah yang paling membuatku terluka. Rangga dia orang yang pendiam dan tak mudah bergaul dengan lingkunganku, tapi Ranggaku dia adalah orang yang berusaha sekuat tenanga untuk aku dapat masuk di dalam lingkunggannya, mengenalkan aku terhadap dunianya, keluarganya dan teman-temannya, mengengam tanganku erat dan berkata bangga aku adalah kekasihnya. Rangga jarang mengajakku keluar atau sekedar makan bersama di suatu tempat makan, tapi rangga adalah orang yang dapat menghidupkan suasana hatiku saat aku berada di sampingnya semua hal akan terasa indah lebih dari sekedar jalan-jalan dan pergi makan di suatu tempat dan semua itu menajadi kenangan untukku sekarang.

Aku menyeka cepat-cepat air mataku agar tak ada orang yang tahu, di hapan pohon rangga semua kenagan ku bermunculan bagaikan jamur di musim hujan. Kubisikan pada diriku, itu hanya kenangan kenangan akan tertinggal di masa lalu bukan masa depan. Aku tersenyum, yaah kenangan itu akan tertinggal dan tersimpan rapi di sudut hatiku yang lain. Rangga semoga engkau bahagia dengan hidupmu, Rangga aku ingin kau tersenyum mengingat kisah kita bukan untuk menangis. Rangga terimaksih telah mengisi hariku, Rangga ijinkan aku mengatakan sekali lagi terimkasih atas kenangan-kenangan yang pernah kita buat bersama. Aku ingin kau bahgia dengan pilhanmu sekarang, akupun akan bahagia pasti suatu saat nanti saat aku menemukan belahan jiwaku yang lainnya.

Setelah berdiam diri cukup lama di bawah pohon rangga, nenek mengagetkanku dengan membawakan kotak yang berisi maianku saat kecil. Di dalamnya terdabat kertas bergambar tokoh putri dan pangeran, dulu aku suka memainkannya . Kenagan-kenangan yang indah aku bermain rumah-rumahan di bawah pohon rangga ini dan bermimpi suatu saat akan menjadi putri cantik dan memiliki pangeran. Aku tersenyum sejenak, mimipi-mimpi itu kini hanyalah kenangan aku tahu aku taakan pernah menjadi putri karena seorang putri hanyalah sebuah dongeng. Kenangan masa kecil yang cukup manis, itu hanyalah kenangan dan taakan terulang kembali saat ini. Aku minta ijin sebelum pulang kepada nenek untuk menguburkan kotak itu di bawah pohon rangga. Aku ingin semua kenangan manis itu ada di sana dan tak ingin membuangnya atau memberikannya kepada siapaun cukup hanya aku yang berhak memilikinya. Biarlah kenangan itu tertidur bersama pohon rangga yang kucintai dulu biarlah mereka bersama menjadi kenagan manis di dalam sebuah kotak kenangan.

“bisakah kau katakan kepadaku dengan segera apa yang lebih kejam dari sekumpulan kenangan? seperti pisau yang dihantamkan bertubi-tubi ke kepala atau sehamparan daun kering yang jatuh sebelum waktunya. seperti menatap bayangmu tiba-tiba menjauh dan lekas hilang di tikungan.

sementara kumparan pita kaset tua tempat kita merekam ingatan belum lagi sempat kugulung rapi, kau sambil tersenyum meletakkan dua batang korek api di atas tanganku yang terbuka dan berdarah. bisa kau jelaskan harus dengan apa kurapikan halaman kita? membakarnya atau membingkai ia dalam pigura pelangi bercahaya?”

Jumat, 23 Maret 2012

GELEMBUNG_GELEMBUNG CINTA


Pernah merasakan cinta yang cinta itu tak kuasa kita raih, bukan karena terlalu jauh atau takut berusaha tetapi karena cinta itu terlambat. Kata orang cinta  itu tak pernah terlambat, tapi bagaimana denganku yang pengecut ini dalam mencintainya. Sudah cukup lama tersimpan dan cinta itu mungkin telah tertidur lama dalam haiku, tak ingin kubangunkan tapi seberapapun aku berlari menjauhinya cinta itu akan tetap mengikutiku. Kali ini cinta itu terbangun setelah sekian lama dengan tidur panjangnya yang damai. Setelah sekian lama hatiku sebuk mengurusi dan memperjuangkan cinta yang semu. Bertanya-tanya mengapa aku selalu gagal dalam membina sebuah hubungan. Apakah aku terlalu egois, apakah aku terlalu keras kepala dan mengekang setiap cinta dalam hidupku. Tapi selama ini aku sudah berusaha bersikap sangat lembut untuk cinta-cinta yang ada dalam hidupku. Dan terkadang orang-orang melihatku bodoh dengan cinta yang aku pertahankan kebaradaannya.

Dia cukup sederha dengan keperibadainnya bahkan terkadang aku melihat dan bertanya apa yang penting dari dirinya, apa yang membuat aku jatuh cinta. Tersadar sekian tahun lamanya ternyata aku mencintainya karena kesederhanaan yang dia miliki. Bukan dari apa yang dia punya dan bisa dia berikan untukku, tetapi dari seulas senyum yang dapat aku lihat di wajahnya. Selama ini cukup lama aku menyangkal perasaan ini, sikap angkuhku membuatku buta bahwa aku mencintainya. Sebuah gengsi yang tinggi di pertaruhkan untuk sebuah perasaan dan aku menderita karena itu. Dia orang yang pertama mengjakku dengan tulus meniti jalan-jalan setapak yang pernah ku lewati dulu dan setelah dia tak ada di sampingku aku menyadari bukan karena pemandangan yang indah tapi karena ada dia di sampingku.

Nasihat singkatnya dan semua hal yang kita bicarakan di tempat itu, setelah sekian lama aku tersadar. Aku mencintainya, bukan sekedar perasan kakak dan seorang adik tapi ini perasan antara laki-laki dan permpuan. Semua kata-kata itu terngiang di telingaku, nasehat singkat penuh perhatian dan aku sempat melupakan itu. Nasehat yang sangat berharga untukku, ironis aku melupakannya bertahun-tahun dan kembali mengingatnya lagi dengan sangat jelas.

Aku memang orang yang pelupa bahkan sangat pelupa, tetapi melihat wajahnya malam itu menatapku ingatan itu kembali membayangiku. Saat aku masih sangat polosnya dan tak mengerti apa itu cinta dan bagamana rasa kagum dia hadir menjadi orang yang tak terdefinisi sosoknya. Aku terlambat, itu yang aku saat ini. Pertanyaan singkat tentang dia terhdap sesorang membuatku tersadar aku benar-benar terlambat untuknya dan untuk cintaku. Bertahun-tahun lamanya aku menunda waktu untuk sekedar mngucapkan terimakasihh nasehat singkat itu dampai membuatku melupakannya dan benar-benar terjadi kita tak pernah tahu apa rahasia waktu itu. Di sebagian hatinya telah terisi seseorang yang lain yang akan mendampinginya selamanya.

Sakit, yaah memang menyakitkan. Di saat aku akan mencoba untuk berkata, “kak aku menyukaimu” kelu di lidahku kali ini. Yaaah selama ini aku yang selalu bersemangat memberitahu teman-temanku untuk tidak menunda mengatakan cintanya terhadap orang yang mereka sayangi dan sekarang aku yang harus iklas menerima bahwa ternya aku motivator yang gagal untuk diriku sendiri dan payah. Selama ini aku selalu mengatakan cintaku tak pernah tertahan di relung hatiku selalu ku sampaikan ternyata akau salah. Cinta yang sebenarnya tertahan di tengorokanku bagaimana mungkin aku mengatakan cinta kepada orang yang akan menjalani kehidupan abadi bersama yang lainnya.

Sejujurnya aku tak pernah iklas melepaskannya begitu mudah, sedikit harus berontak dengan hati nuraniku. Aku mencoba untuk mengubunginya sekadar untuk menggangunya sebenar saja dan berjanji pada diriku akan menjadi gelembung di sekitanya lalu menghilang tanpa jejak. Sengaja aku tak memberikan identitasku yang sebenarnya dengan mengatas namakan seorang pengemar rahasia melalui pesan singkat, tetapi aku gagal dan yaah aku selalu gagal untuk berbohong di depannya. Dia tak pernah bisa di bohongi olehku dengan cepat dia mengatahuiku. Kejutannya dia tak melupakanku meski bertahun-tahun lammanya.

Setelah dia menganlku aku berjanji pada diriku sendiri akan menajdi gelembung untuknya, tapi di luar dugaanku dia tak menginginkan aku menghilang. Sejujurnya aku menyukai itu, tapi di sudut hatiku yang lain aku mengerti ini tak mungkin di teruskan. Beberapa waktu kemudian aku mendapatkan berita dia putus dengan pasangannya. Antara bahagia dan bersedih mendapatkan berita itu. Apakah ini cara tuhan untuk menyatukan aku dan dia, apakah benar ini adalah sebuah takdir. Pertanyan pertanyan muncul silih beganti di kepalaku, membuat malam-malam selanjutnya penuh dengan tanda tanya.

Sampai pada akhirnya aku menatapnya sendiri di malam itu, walaupun jarak kami beberapa meter tapi aku dapat merasakn kesedihan dan kebingungan di wajahnya. Petikan gitar itu, suara yang merdu itu membuatku sadar ada luka di dalamnya yang ingin dia sembunyukan. Lewat jamari-jemari tangannya yang kokoh lewat suaranya yang membuatku menangis, sedih malam itu aku menatapnya berjam-jam dari tempatku berada. Menatap dari lantai 2 rumah dan dia di sebarang sana duduk sendirian dengan gitanya dan semua rahasia hati yang dia simpan rapi.

Sampai kapanpun mungkin kisah ini akan menjadi kenangan yang manis untukku dan manis pula untuknya. Sebuah pesan kecil ku selipkan lewat hatiku pada Tuhanku, semoga dia bahagia dengan dia yang sekarang ada di hatinya. Ini bukan masalah hati, tapi ini masalah sebuah perasan orang yang lainnya. Melihatnya saja tersenyum membuatku nyaman walaupun dari jauh atau aku tak pernah melihatnya tetapi mendapat kabar bahagia darinya itu sudah cukup. Seperti janjiku aku akan menjadi gelembung untuknya mengilang dangan sendirinya. Aku tak cukup mampu menjadi sesuatu yang nyata di saat dia memiliki yang lain. Aku juga tak ingin membuatnya merasa ketakutan, entah apa yang dia takutkan yang aku tau dia selalu berkata takut kepadaku.

Kini gelembung gelembung itu telah pecah dan menguap keudara kak, gelembung-gelembung itu menemukan jarang pulang yang sebenarnya bukan berada di sampingmu. Gelembung-gelembung itu menjadi penghias matamu dan suasana di sekitamu untuk sejenak, gelembung itu tak dapat kau sentuh dan tak bisa kau miliki. Karena gelmbung tak ada yang abadi kak, gelembung akan hadir saat waktunya dia di lahirkan dan beberapa saat lalu pecah. Senang bisa dekat denganmu kak walaupun hanya menjadi gelembung-gelembung yang hanya bisa berada di sekitamu menatapmu dari jauh. Senang bisa mendengar suaramu walupun itu bukan untukku, senang mendengar senandung-senandung lirih dari mulutmu dan petikan gitar sebagai pengantar tidur malamku walu aku harus mencuri suaramu dari lantai atas kamarku. Aku gelembung yang beruntung meski pecah aku tahu sedikit tempat ada untukku di sudut hatimu, terimakasih....
Tak perlu menjadi busa untukku dan berusaha membuatku ada, karena aku mengerti hati yang lain mengharapkan kakak ada di sekitarnya lebih dari sekedar menjadi gelembung....

Jumat, 09 Maret 2012

KABUT PAGI ITU . . . . .


Sebuah kisah tentang kehidupan dan berjuta misteri . . . .
Mmmmm . . . .
Antara fiktif dan kenyataan ^_^ (tebak ndiri ja yaw)
Di tulis pada Mataram 11 desember 2010  . . . .



Aku terpaku di tempatku berada, aku merasa semuanya terhenti sejenak di sekitarku. Semuanya terasa hampa, hitam dan gelap seperti kabut pagi ini. Mengapa seperti ini akhir yang sakit, mengapa tak seperti di filem-filem atau ini bukanlah sebuah akhir buatku. Ini masih di pertengahan jalan, masih ada setengah jalan lagi untuk ku lalui. Tapi aku rasa potogan-potongan puzzle ku berhaburan dan hancur berkeping-keping semuanya. Fonis telah di tentukan oleh hakim tertinggi bagi semua manusia dan kita tak pernah mencegah keputusan apa yang akan di putuskan olehnya. Sakit ya semuanya pasti merasakan sakit dan berduka jika keputusan yang di turunkan adalah sebuah berita kehilangan. Ya kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup dan kehilangan bagian dalam hidup. Tapi apakah ini adalah benar-benar sebuah fonis??? apa bisa kita menaikan banding untuk mencegah fonis itu???
Aku mengerti suara itu, aku dapat mendengar ribuan duka dari suara yang ku dengar pagi itu. Suara seseorang yang telah lama aku kenal tetapi aku berusaha melupakan apa isi dari suara itu. Suara yang selalu menghangatkan relung hatiku di saat semuanya kosong, suara yang mendukungku di saat ku rapuh, dan suara-suara yang menyayikan lagu di saat aku terlelap tidur. Apakah ini hanya mimpi atau hanya sebuah ilusinasi karna aku akhir-akhir ini terlalu lelah bertarung dengan badanku dan rasa sakit ini. Suara dan suara itu seakan jelas dan terdengar memilukan di telingaku. Apakah ini mimpi atau ini benar-benar hanyalah sebuah mimpi karna aku berada antara ada dan tiada.
Aku berharap jika ini mimpi, aku ingin memiliki akhir yang indah. Jika ini adalah kenyataaan tolong kuatkanlah aku untuk menyelesaikan tugas akhirku. Tolong kuatkanlah ragaku sampai akhir untuk menepati janjiku, janjiku pada orang-orang yang aku sayangi. Mungkin semua janji itu takdapat aku tepati tapi aku akan berusaha menepati semampu yang aku bisa. Mengapa begitu sakit rasa ini, aku tak minta banyak hal aku ingin menepati janjiku. Hanya itu terlalu sulitkah semua itu, aku tak ingin rapuh saat ini.
Banyak hal yang aku lakukan dalam hidupku dan semuanya masih dalam sepenggal perjalanan. Semuanya belum rampung dan tuntas, dan aku benci jika aku harus terhenti di tengah jalan. Kau ingin mereka tahu apa tujuan akhirku dan apa yang aku mau, bukan hanya sekedar menerka apa yang akan terjadi.
Aku sadar sepenuhnya aku bukan orang yang sempurna dan menyenagkan, tak jarang aku membuat jengkel orang tuaku dan membuat mereka kehabisan akal untuk mendidikku dengan sikap pemberontak yang akhir-akhir ini sangat dominan dalam hidupku. Maafkan aku mama, papa. Aku tak suka terkurung di kotak persegi yang bercet putih ini dengan selang-selang di tubuhku. Aku benci terlihat lemah dengan bantuan alat-alat itu yang menyiksa ragaku. Aku ingin bebas dengan tubuhku, aku ingin pergi kempat-tempat yang aku inginkan. Aku akan kuat untuk itu semua, kadang aku tahu hanya untuk berdiri saja aku tak sanggup menopang badanku.
 Tapi aku hanya ingin terlihat kuat mama papa, aku tak ingin kalah dengan keadaan ini. Aku adalah aku dan aku akan kuat untuk itu. Aku bukan anak kecil lagi yang bisa kalian bohongi dengan berkata semuanya akan baik-baik saja. Semuanya hanya perubahan kecil, semuanya nggak akan berlangsung lama. Tapi kenyataannnya tidak seperti itu, sampai saat ini aku masih merasakan sakit itu yang sudah bertahun-tahun aku alami. Dan sekarang aku sudah dewasa untuk mengerti kalau semuanya tidak baik-baik saja. Aku nggak pernah menyesali dengan apaun yang menimpa hidupku, karena aku tahu ini takdirku.

Aku ingin keluar dari tempat ini dan melanjutkan hidupku, aku bosan berada di kotak putih ini aku ingin keluar sekarang juga!!!!


 J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J

Lagi dan lagi, berada dalam tempat ini. Membosankan!!!!!
Liat keadaanku menyedihkan, wajah yang hampir terlihat seperti mayat hidup, menyedihkan sekali bibirku pucat, liat kantung mataku, aku benci terlihat seperti ini. Mana peralatan make up ku, hari ini aku harus kabur dari tempat ini. Aku membenci aroma seperti ini. Terlahir menjadi anak tunggal membosankan juga, terlalu di manja dan tak bebas.
“ mbak tiara mau kemana, nanti nyonya marah kalo non bangun dari tempat tidur” kata seorang yang menjagaku, namanya bik roh. Dia adalah orag yang selalu menjagaku saat ku kecil, bisa di bilang dia adalah orang tua kedua bagiku di saat mama dan papa sibuk dengan maslah perusahann dan bisnisnya.
“mmm, nggak kemana-mana kok bik, cuman pegel ja berlama-lama di tempat tidur. Oh ya mama dan papa mana?” tanyaku kepada sosok yang selalu menemaniku selama tiga hari di rumah sakit.
“tuan baru saja pulang setelah menjenguk mbak tiara, sayang mbak tadi tidurnya lelap bget jadinya tuan pergi, katanya ada urusan sebentar” jawab bik roh setaunya
“trus mama ikut papa juga, tiara di tinggal sendiri lagi deh” jawabku dengan wajah cemberut
“nyonya di panggil dokter, katanya ada hal penting yang harus di bicarakan, mbak tiara istirahat dulu ndak usah banyak bergerak” kata bik roh sambil memegang kepalaku dan membelainya dengan lembutnya. Dia orang yang menyayangiku setelah mama dan papa, dia orang yang selalu ada saat kedua orangtuaku sibuk dengan urusannya masing-masing.
“bik, tiara mau pulang sekarang apa kata teman-teman tiara, udah lama tiara nggak masuk kuliah. Ada hal penting yang harus tiara lakuakan. Bukan hanya tertidur seperti ini, kenapa sih mama papa nggak ngerti tiara nggak suka di sini”  perotesku pada bik roh yang tidak tahu harus berbuat apa padaku yang merengek padanya
“aduh mbak tiara ini khan demi kebaikan mbak, semuanya ingin yang terbaik buat mbak. Kenapa mbak ndak mau temen-temenya tau mbak masuk rumah sakit, apa ada yang salah toh sakit wajar khan mbak?” bik roh bertanya heran padaku
“bukan maslahnya nggak  mau bik, tapi males aja lagian sakitnya nggak parah-parah amat, tiara udah biasa khan sakitnya seperti ini jadinya repotin orang ja ” jawabku perotes
Perbincanganku terhenti dengan bik roh saat seorang perawat masuk ke kamaraku dan memberikan ku sebuah suntikan dan menyuruhku meminum obat. Akahz!!! aku mulai membenci ritual yang satu ini. Obat lagi dan obat lagi, aku serasa bergantung padaya untuk hidup. Dan aku tak bisa memungkiri itu aku memang tak bisa hidup ntanpa obat itu. Yap setidaknya itu yang tak sengaja ku dengar dari pembicaraan mama dan dokter yang merawatku, atau lebih tepatnya menguping. Salah sendiri mereka berbicara di depanku dan tidak memeriksa apakah aku mash tertidur atau sudah terbagun dari tidurku.
“ anak ibu tidak boleh terlalu capek dan banyak pikiran, usakahan dia selalu dalam keadaan baik-baik saja, pola tidurnya harus di jaga dengan baik. Jangan sampai lupa meminum obatnya karna obat ini sedikit tidaknya dapat membantu penyembuhan anak ibu dia juga tidak boleh lupa makan dan usahakan makan makannan yang sehat ” kata dokter itu kepada mama dengan tegas.
“ baik dokter, kami selalu menjaga dia agar selalu meminum obatnya meski kadang dia tidak suka meminumnya tapi saya selalu memaksanya. Tapi saya tidak tahu kenapa akhir-akhir ini kondisinya memburuk” jawab ibuku hawatir
“ saya mengerti, tapi jika dia tidak meminum obatnya maka sakitnya kan parah. Ibu tau konsekuensi peyakit ini seperti apa. Jadi tolong jika anak ibu ingin selamat, saya harap kerja samanya’ jawab dokter tergas
Setelah itu aku tak mendengar lagi pembicaraan apa selajutnya antara mama dan dokter, antara sadar dan tak sadar aku mendengar mama menagis di sampingku, menyebalkan sekali. Aku tak ingin mama menagis, aku nggak mau papa khawatir tapi aku tak ingin meminum obat itu. Aku kuat tanpa obat itu, aku bosan dengan setiap hari di samping piring makannku selalu ada obat di sampingnya. Aku ingin sehari saja aku menikmati makanku tanpa dinanti dengan obat-obat sebasar biji kelereng. Kapan hari itu akan tiba????
DAN ,. . ..... .. .
Sebenarnya aku sakit apa?????

(BERSAMBUNG....... J )
Menanti keajaiban dari sebuah doa yang tulus dari hati yang merindukan setitik sinar ^_^

SEBUAH PENGAKUAN DARI HATIKU YANG TERDALAM


Dengarkan tapi jangan menaruh belas kasih padaku,
Karena belas kasih menyebabkan kelemahan,
Padahal aku masih tegar dalam penderitaanku ^_^




MAMA, PAPA. . . . I LOVE U
_Jika semua harapan itu tak ada_

Mama, papa nis sayang kalian . . .
Banyak hal yang udah mama dan papa lakukan buat nis, banyak hal dan jika di uraikan semuanya nggak akan pernah ada habisnya. Tentang cinta kasih kalian buat nis yang nggak ada habisnya, tentang pengorbanan kalian yang nggak pernah surut buat nis, tentang kesabaran kalian yang selalu penuh dan besar menghadapi anakmu ini yang selalu membuat masalah, ulah dan kenakalan yang tidak pernah ada habisnya. Banyak hal sampai nis nggak bisa menghitunggnya. Makasi mama papa udah menjadi orang tua yang sangat baik buat mendidik anak-anaknya.


Mama, papa sekali terimakasih . . .
Buat senyumannya yang selalu menghiasi wajah kalian saat nis membutuhkan dukungan dan senyuman. Maksi pelukan mama yang selalu menguatkan nis saat nis lemah, saat nis menangis dan terluka lalu mama berkata “sayang tangisan nggak akan menyelesaikan masalah, kamu harus menjadi wanita yang tegar kuat dan mengiklaskan semuanya insaAllah semuanya akan baik-baik saja, LAA TAHZAN anakku sayang, percayakan hatimu dan hidupmu pada ALLAH SWT”. Maksi buat masakan-masakan mama yang lezat, yang selalu tersedia saat nis pulang ke rumah dan kelaparan. Makasi belaian tangan papa di kepala nis saat nis merasa terluka dan sedih papa mengapus air mata nis saat nis kesakitan dan terluka lalu bergata “anakku sayang semuanya akan baik-baik saja jangan menagis lagi, papa tidak ingin melihat ada air mata di wajah anak papa yang cantik ini”. Maksi udah melindungi nis dari segala hal yang kadang menurut nis sangat berlebihan, tapi nis tau papa inginkan yang terbaik buat nis. Ma, pa, makasi untuk semua hal yang nggak akan pernah ada habisnya, kasih kalin tercurah padaku. Walu kadang aku merasa risih dengan semua hal yang kalian lakukan padaku.

Mama, papa maafkan nis . . .
Maaf buat semua kenakalan dan khilafan yang nis perbuat, maaf buat air mata mama yang pernah tumpah saat nis melakukan kesalahan, maaf nis pernah buat papa marah dan kecewa atas kelakuan nis. Nis nggak pengen membuat semuanya menjadi rumit, tapi semuanya seperti itu. Bukan, bukan maksud nis menyakiti kalin maaf bukan itu mama papa, nis sayang sama kalian sayang banget. Kalian ngajarin nis banyak hal dalam hidup yang sangat berguna buat nis. Seandainya kalian tahu, saat nis melakukan kesalahan nis sangat_sangat menyesal. Melihat mama dan papa kecewa dan bersedih dengan kelakuan nis dan tindakan nis. Jujur  dari dasar hati, nis kecewa dengan diri nis sendiri karna nggak bisa memberikan apa-apa buat mama dan papa selain kesusahan maaf mama, papa. Maafin nis juga mama, papa kalo nis suka banget berantem sama, bombon (muhamad rif’an). Nis sayang sama dia tapi nis sendiri bingung bagaimana melaipiaskan rasa yang itu buat bombom, dia adik satu-satunya yang nis punya sekarang setelah halim nggak ada. Ma, pa, percaya sama nis dari dasar hati nis, nis sayang banget sama bombom. Nis mengerti nis nggak pernah bisa jadi kakak dan contoh yang baik biat bombom, karna nis selalu berantem dan nggak pernah mau ngalah. Sebenernya dengan cara seperti itu nis mengunggkapkan rasa sayang nis meski terkesan aneh.
Mama, Papa nis minta maaf karena ga bisa jadi anak yang kuat buat mama, karena nis begitu lemah sampe mama papa setiap malem mesti mengkhawatirkan kesehatan dan keadaan nis saat ini, Setiap malam mama dan papa selalu berfikir, sampai kapan anakmu ini akan bertahan hidup di dunia ini. mama bukankah orang yang sehatpun bisa di ambil sewaktu-waktu oleh Allah tanpa rencananya, jangan takut apapun. Anakmu ini cukup kuat untuk bertahan dan memelukmu sampe senja nanti, sampai mama dan papa menjadi anak-anak lagi. Anakmu ini akan tetap kuat tersenyum dan bertahan, akan selalu sehat:) dan jagain si bombom percayalah.


Nis sangat tahu bombom sayang sama nis, nis tau selama halim nggak ada dia berusaha melindungi nis dan menjadi penghibur nis. Tapi mungkin karena suasana permusuhan di antara kita sangat kental dari dulu, makanya dia nggak pernah bisa meluk nis. Walaupun cara untuk menghibur nis sangat-sangat tidak manis tapi dia bisa menghapus air mata ini. Dia membuat nis malu dengan sikap cengeng saat nis marah karna keinginan nis tak pernah bisa di setujui oleh papa, saat nis harus melepaskan apa yang sangat nis sukai. Hehehehe, beberapa tahun yang lalu ya kejadiannya beberapa bulan yang lalu hari ulang tahun nis saat nis merengek tak mendapatkan apa yang nis inginkan, menagis seperti anak kecil. Dia datang menarik tangan nis, menghapus air mata ini, menyemangati nis dan bilang semuanya akan baik-baik saja. Kejadian itu jika di kenang sangat mengelikan, tapi mengharukan. Dengan kata-kata polosnya, dengan senyuman jahilnya, dan dengan tatapan sedihnya melihat nis yang menagis membawakan nis makanan memaksa nis untuk makan. Ya dia adik laki-lakiku yang terakhir, oarang yang selalu perotes sama mama karna namanya nggak pernah sama denganku, dengan Almarhum Halim.


Terimakasi Tuhan kau membuat kami bertiga bertemu dalam sebuah ikatan persaudaraan yang indah, satu darah yang sama. Terimakasih sudah memberikanku keluarga yang sempurna dan persaudaran yang indah.


Mama, papa
Nis tahu bagaimana perjuangan kalian untuk mempertahankan nis untuk hidup di bumi yang kejam ini. Nis sangat tahu bagaimana sedihnya papa saat nis sakit-sakitan dan susuhnya mama melihat nis menderita dan kesakitan dengan penyakit nis. Nis bisa merasakannya, bagimana kalian mencintai nis. Mulai dari kakek, nenek, ua’, om, tante dan semuanya menghawatirkan nis. Jujur nis bahagia dan merasa tertekan, nis sungguh merasa sangat beruntung menjadi seseorang yang sangat di cintai dan di sayangi oleh orang-orang di sekitar nis. Di satu sisi nis takut melakukan kesalah, takut membuat kalian kecewa dengan harapan-harapan yang sangat besar buat nis. Melihat senyuman kalian menatap nis, melihat harapan kalin untuk nis, mendengar impian kalian buat nis. Nis takut semuanya menjadi tinggal harapan yang semu dan nis takut nis akan menciptakan air mata buat kalian.

Sampai saat ini, sampai detik ini nis selalu berjuang bukan hanya untuk masa depan nis, tapi nis berjuang demi harapan-harapan orang yang mencintai nis. Buat senyuman di wajah mereka, membuat mereka bangga dengan apa yang nis peroleh tapi nis TAKUT!!!!!
Bukan, nis bukan takut nggak bisa mewujudkan mimpi itu. Nis janji akan berjuang, berjuang dengan sepenuh hati demi semua harapan itu. Nis hanya takut perjuangan nis terhenti karna sesuatu dan lain hal. Nis takut perjuangan nis terhenti karna takdir takdir yang nggak bisa nis rubah sedikitpun atau mungkin nis hindari. Lalu nis harus mengatakan dan melakukan apa pada harapan-harapan itu???????
Karuskah nis melihat dan menyaksikan kesedihan di mata orang-orang yang sayang sama nis. Anis harus bagimana mencegahnya, nis bingung....


_bagi siapapun yang membaca_
Buat orang-orang yang mencintai nis, maksi cinta kalin, makasi rasa sayang kalin buat nis makasi banyak. Buat cinta yang bisa nis balas maupun yang tak terbalskan oleh nis, maafkan nis ya jika nis membuat hati kalin terluka oleh sikap dan tingkah nis selama ini.

Buat orang-orang yang membenci nis, maafin nis maaf dari hati nis yang paling dalam, nis mohon maaf untuk semua tindakan yang melukai hati kalian tindakan yang nis sengaja maupun yang nggak nis sengaja. Sungguh dari dasar hati nis yang terdalam nis nggak ingin membuat kalin membenci nis, nis nggak ingin melukai perasaan kalian. Nis hanya manusia biasa yang nggak bisa sempurna walupun nis sudah berusaha untuk menjadi manusia yang baik.

Buat sahabat-sahabat dan teman terbaik yang nis punya, makasi ya kawan kalian memberikan warna baru dalam kehidupan nis, kalian ngajarin banyak hal tentang arti kehidupan di dalam hidup nis. Kita pernah tertawa bersama, menangis bersama dan kita pernah merasakan semuanya bersama-sama. Meski tak jarang kita pernah saling berbeda pendapat dan keadaan tak bersahabat pada kita. Tapi nis percaya kita adalah satu, kalian adalah sahabat dan teman terbaik yang nis punya ^_^

Spesial buat yang terasa dan merasa <3 <3 <3
Makasi udah hadir dalam kehidupan nis, makasi udah jadi yang terspesial dalam kehidupan nis meski bukan menjadi martabak ;p, makasi udah jadi penyemangat dalam hidup nis.  Makasi banget nis nggak akan pernah melupakan semuanya selalu dan selamanya. Semuanya akan menjadi kenangan yang indah yang pernah nis miliki. Jika suatu saat kenangan itu tak dapat tercipta menjadi kengan yang baru. Tolong jangan tangisi kenangan yang pernah kita ciptakan, simpanlah kenangan itu di dalam sudut hatimu yang terdalam. Yang tak dapat terjamah dan terbongkar oleh siapaun. Percayalah itu hanya menjadi kenangan aku dan kamu saat itu, jangan membuat orang yang ada di sampingmu suatu saat nanti merasa kecewa bahwa dia tak dapat hadir lebih dahulu sebelum aku hadir dalam hidupmu..

Buat orang yang nis nggak kenal dan nis kenal yang udah baca catatan nis ini makasi ya, ^_^  udah membaca coretan nis yang mungkin nggak penting bagi kalian tapi ini penting bagi  nis suatu saat nanti, bahakn mungkin sangat penting bagi sebagian orang yang merindukan kehadiran nis. Walupun hanya melalui tulisan ini, tapi nis hanya punya satu keinginan. Nis ingin tetap ada dan di kenanga meski hanya dalam sebuat tulisan yang singkat dan dan sederhana, hanya itu keinginan nis tetap ada

Bila aku telah tiada
Mengertilah
Bila aku telah tiada
Maafkanlah
Terlalu banyak pertanyaan yang tak habis ku pertanyakan
Terlalu banyak kebimbangan yang seharusnya tak ku risaukan . . ,

CERITA DARI SEBUAH LAGU


Apakah kau percaya aku sepenuhnya
Saat aku jauh darimu
Sudikah kau hapus air mataku tumpah
Saat aku terkulai lemah
Mungkinkahku dengar jawabmu
Dari hati yang terdalam yakin kanku jangan buatku meragu
Cintamu bisa membunuhku
Bila tiada percaya dalam hatimu
Cintamu bisa tegarkanku
Bila kaupercayakan hatiku padaku
selamanya. . . .
Sanggupkah engkau redamkan apai cemburumu
Saat aku tak bersama mu
Mungkinkah ku dengar jawabmu
 Dari hati yang terdalam yakinkanku jangan buatku meragu
(seventeen_jika kau percaya)


Mmmm,
Lagu di atas bangus banget, gila keren benget, sumpah dalem banget kata-katanya buat aku berkata “I like it”, hehehe lebui juga ya ^_^. Tapi emang keren banget dah ni lagu, selain ada beberapa macam lagu yang aku suka, ini adalah salah satu yang aku sering denger akhir-akhir ini. Kata-katanya aku suka, karna ada semangat di dalam lagu ini. Dan aku nulis catetan ini sambil dengarin lagu itu, lagu yang menguatkan hatiku ^_^

Kata yang di bahas dalam lagu ini pertama adalah kata percaya, ya kata yang punya arti sihir bagi orang yang mempercayainya. Kita dapat melakukan apapun jika kita percaya bahwa hal itu adalah hal yang terbaik buat kita. Bicara soal kepercayaan, (wuih kayaknya dalem banget dan serius ne pembicaraannya ^_^ ) banyak hal yang dapat kita lakukan di luar alam sadar kita sendiri jika kita sudah mempercayai sesuatu. misalnya jika kita mencintai dan menyukai seseorang, maka kita akan mempercayai semua perkataan orang yang kita sayang meski kadang semuanya SALAH atau hanyalah sebuah rayuan gombal, janji manis, hanya sebuah kata-kata impian yang membius dan menyakitkan.Tapi saat kita mempercayaiinya semuanya tak terlihat hanyalah satu yang terlihat, semuanya adalah benar, semuanya indah dan semuanya adalah kenyataan.

Ada seseorang pernah berkata padaku “nggak ada yang salah dari semuah kepercayaan, tapi yang salah adalah apa yang kita percayai” dalem khan kata-katanya. Kita bisa mempercayai bahwa orang yang kita sayang mencintai kita sama seperti kita mencintainya tapi apakah memang itu sebenarnya. Apakah dia benar-benar setia, mencintai kita dengan tulus, apakah benar dia bisa menjaga hatinya hanya untuk cinta kita ??????


Kata orang-orang sepasang suami istri itu harus setia,seiring, sejalan dan setujuan (4 S). Tapi sayangnya kata-kata itu sekarang sering diikuti oleh orang yang berpacaran dengan sangat semangatnya sehingga selalu menempel kemana ada sang kekasih di situlah ada dia berada. Apakah harus seperti itu??? Apakah seorang akan menggangap kekasihnya seperti amplop dan perangko atau benda miliknya sendiri dan tidak ada orang lain yang berhak untuk bergaul dengannya??? Kalo emang gitu kayaknya nggak jauh beda deh kekasih ma budak . . . .

Kekasih bukanlah barang yang bisa kita miliki selama kita mau, dan kita campakan bila kita sudah bosan, manis dihisap sepah di buang. Kekasih juga bukan barang mainan, yang dapat kita mainkan kapan saja. Kekasih juga bukan burung dalam sangkar, yang dapat kita nikmati kicau merdu dan kecantikannya sambil berkhayal.
Kekasih adalah manusia. Manusia adalah pribadi. Ia juga memiliki kepribadian yang utuh sabagai manausia, bukan setengah manusia, juga bukan setengah dewa, apalagi setengah malaikat. Sebagai manusia, ia pasti tidak sempurna. Sebagai peribadi pasti ia merasa jenuh, suntuk, malas, senang, susah, bergairah, marah, kecewa, ingin menyendiri dan berbagai macam rasa (wuih kayak nano nano rame rasanya hehehe ^_^)

Kesetiaan bukanlah diukur dari seberapa lama berduaan dengan sang kekasih. Kesetian, sesungguhnya diukur dari sejauh mana seorang kekaih bisa menghargai kekasihnya sebagai seorang manusia dan pribadi. Kesetiaan adalah pengakuan, bahwa orang yang dicintai dan di kasihi memiliki sifat dan kesukaannya sendiri, yang sangat mungkin berbeda dengan sifat dan kesukaan kita. Kesetiaan adalah penghargaan terhadap perasaan senag kekasih, serta sejauh mana dapat menghormati menempatkan diri pada perasaan sang kekasih.

Bila seorang keksih benar-benar menganggap pujaan hatinya sebagai manusia dan pribadi, maka ia akan memberikan hak-haknya, dan mendasari hubungan cinta mereka dengan kepercayaan. Serta tidak menganggap dirinya sendiri yang paling benar, paling hebat, dan paling berkuasa, paling mengerti, dan serba ‘paling’ yang lain.

Hufffszz!!! pembicaraannya tentang kesetiaan dalam banget nih, amape berapi-apai gitu, hehehe. Selain kepercayaan ada kata-kata yang menerik di lagu itu adalah tentang CEMBURU. Wah buat kita yag pernah merasakan cinta pasti ngerasaiin gimana seh cemburu itu. Kadang kita ngelarang sang kekasih untuk deketa sama inilah, nggak boleh begitulah, begini, kesana dan sebagiannya semua larangan yang menurut kita baik. Karena kembali lagi kita kadang selalu menggangap dirikita paling.

Ada yang berpendapat, pembatasan terhadap kebebasan sang kekasih ditimbulkan oleh rasa cemburu. No cemburu, no love. Tanpa cemburu tak ada cinta, karna itu cemburu adalah pemanis cinta. Mmmm bener nggak ya ????
Kayaknya pendapat itu  antara ia dan tidak, karena harus di bedakan antara sebab dan akibat. Tidak semua sebab dan akibat itu berhubungan lho. Misalnya kita makan (sebab) maka kita kenyang (akibat), itu adalah sebab akibat yang nyambung. Tapi kalo kita makan maka kita tidur adalah sebuah sebab akibat yang salah. Jadi akibat bisa di timbulkan oleh sebab, jika sebab itu sesuai dan berhubungan secara langsung. Cemburu adalah pemanis cinta, itu benar. Namun pembatasan terhadap kebebasan itu bukan didorong oleh rasa cemburu, melaikann di dorong oleh keinginan untuk menguasai sepenuhnya orang yang dicintai. Rasa ingin menguasai berbeda serta tidak ada hubungannya dengan cemburu. Masa sech belanda cemburu pada indonesia, karena itu ia menguasai indonesia, nggak khan? Belanda ingin menguasai indonesia karena ingin merampok kekayaan alam indonesia. Jadi pembatasan kebesan bukanlah didorong oleh raasa cemburu.


Mataram 18 desember 2010

Cinta itu indah meski kadang menyakitkan, cinta itu percaya tapi kita tak bisa memungkiri ceburu itu ada. Seberapapun dewasanya kita, asti kita nggak bisa munafikan itu bahwa kita cemburu. Nggak salah dari sebuah cemburu itu, tinggal bagaimana kita menyikapi sebuah cemburu agar menjadi sebuah cemburu yang indah dan bermanfaat ^_^