yeyeeeee hari ini adalah tanggal 1 Ramadhan artinya puasa hari pertama, aah sayang aku tidak menjalankannya karena biasa tamu bulanan wanita. tapi kesayanganku puasa hari ini, yaaap puasa kali ini spesial (bukan martabak spesial lhooo) untuk pertama kalinya selama umurku 25 tahun, tahun ini ada yang menemani. yang bangunin makan sahur, yang ngucapin 'selamat berbuka puasa sayang'. tapi pada dasarnya pacar itu bukan hanya sekedar jadi alarem hidup saat waktu-waktu tertentu aja. heeem -_- semalem aku nggak nemenin dia sahur, malah asik tidur sampe subuh. terus paginya malah dia yang bangunin buat pergi kerja, kebiasan buruk! selalu saja harus di bangunkan Dia. bagaimana bisa jadi istri yang terbaik kalo bangun pagi aja masih di bangunin :(. Eeeh jangan salaah cuma kalo nggak solat aja kok bangunnya kesiangan selebihnya bangun subuh buat sholat tapi tidur lagi :p . aaalah sama ajaa malesnya. malu-maluin -_-.
18 juli 2015 ya seharang tanggl itu, hari kamis tepatnya. entahlah apa yang membuatku membuka kembali blog ini dan memainakan jemari-jemari ini untuk menulis. mungkin karena rumah sepi dan ga ada kerjaan lain selain bosan menonton, ya udah kita menulis tulisan yang nggak penting ini. tapi mungkin suatu saat aku akan membacanya kembali kemudian bisa kembali tersenyum menginggat saat aku menulis ini. pengen cerita sedikit sih sebenernya sekarang tapi nggak tahu mungkin nanti jadinya sedikit atau panjang tulisan ini. ingin bercerita tentang dia, ya dia seseorang yang sekarang ku sebut 'kesayangan'. ya kenapa aku sebut seperti itu karena dia adalah orang yang aku sayang, orang yang slalu ingin ku bahagiakan di setiap detiknya. orang yang selalu akau cari entah dalam kondisi apapun terlebih saat berbagi kebahagian dan canda tawa.
Dia bisa di bilang adalah sahabat yang menjadi kekasih buatku, atau kekasih yang menjadi sahabat bisa jadi dua-duanya, pendengar terbaik cerita membosankanku sejak kami sama-sama di kelas yang sama. seseorang yang tak pernah bosan tersenyum, menatap mataku, membuatku tersenyum dan menyambung kembali patahan-patahan yang ada. kekhawatirannya, perhatian, kekaguaman, semuanya tersimpan rapi selama ini, mungkin bisa di bilang ini takdir Tuhan untuk menyatukan kami berdua sampai sejauh ini (cieeh takdir tuhan :D) . kalo di pikir-pikir ini konyol, selama ini selalu bersama, tempat berbagi cerita dengan pasangan masing-masing (saat itu) sekarang siapa sangaka kita bersama. kenapa kata 'saat itu' aku tebalkan dan miringkan karena semuanya sudah berlalu dan kami bukan hidup di masa lalu. kami hidup di masa sekarang dan masa depan jadiiii STOP bahas masa yang lalu dan sudah berlalu :)
seseorang yang sabar ngadepin sikap keras kepala, semau-maunya aku, dan moody yang membuat orang lain mungkin nggak akan betah berlama-lama denganku. tapi dia, saat aku marah-marah nggak jelas dia menanggapinya dengan senyuman dan ketawa khasya. rasanya saat itu, ingin aku masakukan dia di sebuah kotak besar yang tidak lupa akupun ikut di dalamnya dan aku lemparkan ke lautan yang luas agar tidak ada orang yang bisa mengubah sikap tulusnya itu, cukup aku saja yang menikmati dan memilikinya. Dia orang yang di terima baik oleh kedua orang tuaku dan bahkan oleh keluarga besar, lalu apa lagi yang kan kau cari.
hubungan kami bukan tanpa masalah, walaupun tidak seperti pasangan yang lain bertahun-tahun kami sudah cukup memahami sikap masing-masing. mungkin pengaruh persahabatan yang lama kali, tapi tidak juga. saat bersahabat dan menjalin hubungan kami tidak sampai seperti sekrang, kalo sekrang mah aku apa-apa selalu dia. kenapa-kenapa sedikit cengeng dan manja sama dia, ada yang salah dikit ngambek sama dia, badmood sama orang imbasnya kena dia. emang kayaknya hidup anak itu menderita krena aku :( biane tah. seburuk apapun aku, selalu berusaha jadi yang terbaik di hidup kamu kesayangan. selalu di setiap harinya berusaha menjadi calon istrimu yang nggak akan pernah menyesal kamu miliki.
tapi herannya di balik semua sikap nagatif yang aku punya selalu saja di setiap saat kamu bilang 'jangan tinggalin aku' aaah lelaki kesayanganku bagaimana mungkin aku meninggalkan laki-laki seperti kamu. setelah sekian lama, hatiku mematahkan dirinya sendiri untuk menemukanmu.
sepertinya aku harus berhenti menulis ini. kesayanganku menelpuun. mungkin lain kali akan akau ceritakan kembali.
selamat berpuasaaa, semoga di bulan yang penuh berkah ini Allah swt selalu melimpahkan rahmatnya untuk kita. Amiiiin....
akan ada saatnya, berbuka dan sahur kamu aku yang menyiapkan makan dan menemani di depanmu, bukan hanya lewat suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar