kemarin tanggal 23 juni 2015 saya untuk pertama kalinya piket malam di rumah sakit, setelah sekian lama tidak pernah piket malam, ya kecuali saat masih menjadi mahaiswa. piket malem masuk dari jam 21:00 dan pulang jam 8:00 tapi nyampe rumah jam 8:45, yah baru nyampe 15 menit yang lalu dan entah kenapa bukannya malah nyari kasur dan meluk guling saya malah buka eptop dan nulis blog. padahal semaleman nggak tidur, dengerin pasien ngoceh semaleman tanpa henti, bangun buat sahru. hadooh saya kebanyakan ngeluh rasanya dalam tulisan di paragraf pertama ini. inti dari menulis ini bukan untuk curhat dan mengeluh, saya hanya ingin menulis apa yang ada dalam pikiran saya agar semuanya tetap terkendali sesuai dengan apa yang saya harapkan.
kemarin saya ngelakuin kesalahan lagi, entah hawa bulan suci ramadhan atau apa sejak siang emosi selalu ga stabil bawaannya. tapi anehnya lagi emosi yang hanya tertuju untuk satu orang, ya tertuju untuk pasangan saya. siangnya udah dia telpon tapi saja jawab seadanya malemnya lagi saat saya bikin dia syok denger nada bicara saya yang manja ke orang lain. kalo yang terakhir saya bener-bener nggak ngerti kenapa, seorang anis yang biasanya cuek dan hanya tersenyum tiba-tiba manja. entah manja dalam hal yang mana saya sendiri nggak ngerti dalam percakapan apa dan perbincangan seperti apa yang membuat dia merasa sikap saya sama terhadap dia dan orang lain. ya saya salah dan faham itu, dia seseorag yang berusaha menjadi yang terbaik untuk saya dan seorang saya yang terlihat apa adanya dan seolah nggak perduli. jelas marahlah ya orang yang di sayang tiba-tiba memperlakukan sama antara pasangan dan orang lain.
saya benar-benar nggak faham saat apa dan bagaimana saya memiliki sikap yang bertentangan dengan apa yang dia inginkan. reaksinya ga parah-parah banget, dia cuma diam dan balas chat singkat seperti nggak ingin di hubungi oleh saya, ya dia memang marah dengan caranya sendiri. saat perbincangan itu saya merasa ada dinding tebal dan pembatas antara dia dan saya. ada hal di mana yang tidak dapat saya terima, dan saya mengerti saat itu saya salah. saya hanya ingin di tegur dengan cara yang sepantasnya bukan untuk di diamkan. saya hanya butuh penjelasan atas apa yang pernah saya perbuat dan membuatnya terluka, saya bukan orang yang suka atas kesalahan yang saya buat dan semuanya seolah seperti tidak terjadi apa-apa. jika marah ya udah bilang marah jangan lantas bilang semuanya baik-baik saja dan tidak ada masalah. kalo seandainya ada perasaan malu, berarti dia tidak menginginkan saya menjadi lebih lagi dan lagi.
terkadang saya menyukai pertengkaran dan benturan, terkadang saya suka menciptakan sendiri benturan yang terjadi. hubungan yang tanpa benturan dan adem ayem saja itu adalah sebuah masalah bagi saya, kenapa seperti itu, krena bagaimana mungkin dua kepala yang bersama dapat menerima semuanya dengan baik-baik saja. saya percaya teori itu dan buktinya kami mengalaminya, kita yang terlihat baik-baik saja pada dasarnya sedang berusaha terlihat biak-baik saja. sedang berusaha meniadakan masalah yang ada dan berusaha sabar dan ikalas. hehee.
itu lucu sekali, dalam hubungan itu nggak ada yang merasa dia paling terluka atau dia yang paling benar atas sebuah hubungan itu. dalam setiap hubungan kita harus salaing mengerti pribadi masing-masing apa adanya bukan karena hanya ingin mendapatkan atau apapun itu. kita belajar menyampaikan marah dan kesal, kita belajar berkomunikasi dan menyampaikan sikap masing-masing dengan baik dan benar. salah coba lagi, jika salah lagi dan lagi, bukan lantas berhenti mencoba memberitahu dan tetap bersama. ada saatnya semua masalah itu menumpuk dan seperti gunugn es, kecil di permukan dan besar di dalamnya.
nggak semua hal yang kita lakkan harus kita lakukan sekali saja dan jika tidak bisa berubah maka kita akan mendiamkan dan membuatknya tetap bengkok, kalo seperti itu salah satunya merasa tidak memili salah apapun dan terlihat baik-baik saja sedangkan pikah yang lain menderita sendirian. menurut kamu pihak mana nanti yang kan menderita belakangan. yaap yang tidak tahu apa-apa yang kan menderita. dia seseorang yang tidak pernah tahu sikap buruknya tetatp pada tempat yang sama dan orang lainun akan menganggapnya negaif dengan itu semua.
aaaaah sepertinya saya kebanyakan mengocek smpe mata terasa perih, saatnya saya istirahat sepertinya.
sudahlah saya terlal banyak mengeluh saat ini..
ini tulisan tentang keluhan semua, sebaiknya tidak usah di baca...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar