Kamis, 24 Mei 2012

PADA PARAGRAF YANG BEGITU SINGKAT



pada paragraf yang begitu singkat, ada bekas luka. di sana kau dan aku dengan tabah menyusun huruf demi huruf sambil belajar membuat narasi yang bahagia. padahal akhir cerita tak bersahabat. . .

bukankah saat itu kau dan aku saling menyapukan warna dan menuliskan fakta bahwa kita jatuh cinta? tapi ternyata kita hanya menyusun daftar isi dan bab terakhir . . .

tapi dingin dinding ini di antara kita
dingin dinding ini di antara kita . . .

tak ada jeda untuk kau tinggal di sini. biarkan aku membiarkanmu pergi . . .

mari bertaruh luka di meja ini dan lihat siapa yang menang. sebab bayangan masa depan terlalu buram sementara masa lalu di matamu begitu terang. tak ada peluk yang cukup hangat untuk meredakan amarahku, 

Aku berada pada sebuah persimpangan, dimana aku harus menangis karena ini berakhir, atau tersenyum karena ini pernah terjadi..

Pergilah dari cintaku yang memaksa. Cari ia yang sayangnya mengalah.
Pergilah dari cintaku yang egois. Cari ia yang sayangnya memahami.
Pergilah dari cintaku yang memenjara. Cari ia yang sayangnya membebaskan.
Pergilah dari cintaku yang menyakiti. Carilah ia yang sayangnya menyembuhkan.
Pergilah. Maaf jika selama ini tak memberi cukup waktu untuk lebih mengerti dan memahamimu.
Pergilah. Maaf jika selama ini memaksamu untuk tinggal tapi tak pernah berhenti melukaimu.
Pergilah, temukan rumah yang baru. Maaf jika di sini aku hanya menyediakan ruang tamu untukmu.
Mencintaiku seperti terkurung sendirian di dalam penjara, bukan? Pergilah dan dapatkan kembali kebebasan.
Pergilah. Jadi aku tak lagi berharap kepadamu dan kau tak perlu lagi bersusah-payah memenuhi harapanku yang merepotkan.
Tak perlu melupakanku dan aku pun tak akan mencoba melupakanmu. Kita akan sama-sama terbiasa.
Semakin cepat kau mengakhiri ini dan melangkah pergi, semakin cepat kau menemukan dia yang lebih baik dan bahagia lagi.
Pergilah, hemat waktu dan tenagamu dari kesia-siaan mencoba memahamiku.
Pergilah, aku tau kau begitu tersiksa selama ini. Kehilangan senyum dan tawamu. Pergilah dan temukan lagi semua itu.
Bertahanlah kepada dia yang juga mempertahankanmu bahkan lebih kuat. Aku bukan orang itu maka pergilah dan temukan dia.
Kau akan menjadi kekasih yang sangat baik. Tapi bukan untukku. Untuk yang lebih baik lagi bagimu.
Pergilah, kita akan terus bersama tapi tidak dalam kesepakatan seperti ini. Tidak dengan luka yang terus-menerus ini.
Pergilah, aku tak bisa melihatmu terpenjara dalam keegoisanku. Pergilah dan dapatkan kembali keceriaanmu yang dulu.
Pergilah dengan tenang. Kau akan tersenyum di kemudian hari dan bersyukur bahwa ini telah berakhir.
Pergilah, atau aku yg pergi. Jadi kita tak akan menyakiti satu sama lain lagi. Oh paling tidak ini yg terakhir kali.


SURAT UNTUK LELAKI NAKALKU (✿ ♥‿♥)


Dear kak Arya...

Apa kabarmu ..heii  lelaki nakalku? kuharap kau tak terkejut dengan datangnya surat ini. Aku akhirnya memutuskan untuk menulis surat ini untukmu. Entahlah, aku selalu merasa kau pasti bisa membaca suratku, meskipun aku tak begitu yakin apakah ada internet di surga. Tapi bukankah surga adalah tempat dimana semua keinginan bisa terwujud? Ah, sudahlah.. rasanya penyediaan akses internet bukanlah perkara besar untuk Tuhan. Iya, kan?!
kak Arya,
Saat aku menulis surat ini, aku baru saja selesai menjaga mama, akhir-akhir ini mama sering sakit :'(  Hmmm... tubuhku terasa letih dan semacam mau rontok, banyak tugas dan berbagai macam kegiatan setiap harinya, tapi ini tak menyurutkan niatku untuk menulis sepucuk surat  untukmu. Oh ya, kamu tak perlu khawatir, karena sebelum menulis surat ini, aku sudah makan malam, jadi kau tak perlu pasang muka cemberut dan berceramah panjang lebar tendang kesehatan, dan memaksaku untuk makan, seperti yang sering kau lakukan dulu.
kak...
Beberapa minggu yg lalu, tanpa sengaja mas dodo menemukan rekaman video kita di komputermu dan mengirimkannya kepadaku. Aku ingat, waktu itu kita sedang bercanda, Aku baru sadar, kalau ternyata saat itu kau merekamnya, seolah-olah saat itu kau sudah tahu, bahwa kita tak lagi punya banyak waktu.
Aku terus mengulang-ulang, bagian ketika aku bernyanyi keras dengan suaraku yang tak ramah lingkungan dan mirip kaleng rombeng, hahaa..
Namun semua kekonyolanku itu, cukup untuk membuatmu tertawa terpingkal-pingkal dan mengabaikan orang-orang menatap dgn pandangan aneh kearah kita.
Aku terus dengarkan dengan seksama rekaman itu, bagaimana lekuk tawamu mengalun, semacam harmoni yang memberikan energi, semua itu sekejap saja membuatku tertegun tanpa sepatah kata, dan tak berapa lama, kusadari mataku sudah berkabut. Aku sungguh merindukanmu.
Kau tahu, aku selalu bergelut dengan rindu yang tak berkesudahan. Hal yang selalu tumbuh subur dan bersemi di dalam jiwaku, tapi sejujurnya, aku ternyata cukup bahagia dengan semua itu, akupun sama sekali tak keberatan, jika sekali waktu aku harus menyemai rindu-rindu itu di ladang hatiku.
Bahkan aku merasa, rindulah yang selama ini menyatukan kita dalam angkuhnya jarak, begitupula luka, yang membawa kita sampai pada cinta.

Entah mengapa aku selalu berdebar setiap melihat namamu di surat ini. Belum lagi arsir wajahmu, yang seakan sudah membatu di kepalaku. Terkadang aku benci akan pagi, yang selalu memaksaku untuk menyaksikanmu yang tak ada. Sejujurnya, aku lebih suka malam, saat aku bisa sejenak terpejam, dan kembali menemukanmu disana.
Kau muncul seperti jantung cahaya, yang berkilauan di atas samudera tenang tanpa gelombang.
Ah, sebenarnya aku tak yakin dimana aku sedang hidup saat ini, yang aku tahu, saat ini aku sedang berada pada satu titik, dimana semua terlihat samar-samar, dan satu-satunya yang terlihat jelas adalah kau.

kak..

Tiga hari yang lalu aku punya keinginan besar untuk mengunjungi makammu. Dan menyempatkan diri untuk silahturahhmi ke rumahmu. tapi yang bisa kulakukan adalah menghubungi bunda. Syukurlah, bunda sehat-sehat selalu disini. meskipun bunda selalu saja menceritakan betapa ia sangat merindukanmu dan menceritakan berkali-kali keadan terakhirmu saat itu yang membuatku sedih. Kami sering menghabiskan waktu berdua berbincang-bincang , walaupun jarak aku dan bunda cukup jauh tapi komunikasi kami tak pernah putus kak, aku banyak bercerita tentang keseharianku termasuk curhat tentang PTEMAN DEKAT BARUKU saat ini (untuk yg satu ini sbenarnya aku belum berani mengutarakannya padamu!! Tp aku rasa kau berhak tau. Dia pria baik!! Sungguh!! Suatu saat akan aku kenalkan padamu!! Itupun kalo dia tidak keberatan). Hehehe.. :D
Oh iya..hampir lupa, lanjut cerita tentang bundamu. Terkadang juga beliau memberiku nasihat selayaknya orang tua kepada anak gadisnya, kak!! aku senang..
Ah, aku sungguh beruntung bisa mengenal keluargamu. Terutama adek dan bundamu. Meraka baik sekali padaku. Oh ya kak, setiap kali aku membaca surat trakhirmu untukku, aku hanya mengucap dalam hati, "betapa Tuhan terlalu tergesa-gesa"
kak,
Sebelum tidur, aku ingin meengucapkan selamat malam ewat surat ini. Ayo, sekarang pejamkan matamu sebentar saja, karena aku akan tiba disana di depanmu tersenyum seperti biasanya. Selamat malam sayang, selamat tidur lelaki nakalku, aku akan terus menghitung setiap detik yang berkurang, sampai kita dipertemukan kembali

Sabtu, 19 Mei 2012

PEMBERONTAKAN KECIL


“kamu terlalu keras kepala dan pemberontak sejati, mama dan papa sampai bingung kamu sebenarnya mirip siapa?”

Yaaaah kata-kata yang di ucapkan begitu singkatnya dapat membuatku berfikir semalaman dan tak dapat menikmati mimpi indah di dunia kapuk seperti biasanya. Hanya karena pemberontakan kecil yang kulakukan dapat membuat seorang malaikat penjagaku yang lembut hatinya dan penuh kasih sayang dan kusebut “mama” dapat marah besar padaku. Selama ini mama memang selalu marah padaku, bukan karena mama seorang yang pemarah tapi karena aku sendiri adalah anak yang keras kepala dan pemberontak. Aku selalu berfikir sebenarnya sikap burukku turunan dari siapa, selama ini kakek dan nenek semasa hidunya selalu membanggakan mama sebagai anak yang berbakti dan penut. Laaah, akunya anak yang nakal, ga bisa diem, keras kepala (cuukup ga boleh bongkar aib dosa di marah Tuhan :D , sikapku ga ada manis-manisnya yaah) pokoknya bertolak belang dari mama. Dan dari pihak papa selain karena saksi hidup kakek dan nenek dari pihak papa yang ga pernah nis jumpai (mama juga ga pernah ketemu soalnya kakek nenek udah lama meninggal sebelum mama dan papa nikah :’( ) alhasil bertanya sama ua’ (saudara papa yang laing tua) hasilnya juga beda tipis siih, tapi bisa di bilang papa juga suka sedikit pemberontak dulu tapi nggak sesering aku. Kesimpulannya aku mirip papaku (horeee akhirnya aku bisa mirip orang tuaku :D)

Tapi  akhirnya semua pemikiranku tentang pemberontakan kecil itu berubah setelah mendengar kata-kata dari tante ida (saudara mama dan namanya di samarkan agar tak terjadi pemutusan tali kerja sama antara aku dan tanteku tercinta, hehe. Kalo kerjasamanya di putus dari mana lagi aku dapat tambahan uang jajan :P). Kata-kata singkatnya membuatku tertarik, ya aku orang yang sangat mudah ter_tarik dalam hal-hal yang kadang tidak menarik bagi sebagian orang, hehehe. Tapi kali ini sangat berbeda, tentang sejarah keluargaku. Berawal dari curhat singkat antara aku dan tanteku tersayang di suatu sore yang indah di suatu tempat (di rahasaiakan juga).

“kok cepet sekali pulang, giman di sana menyenagkan?” tanya tante Ida
“Hufszzz aku ga mau lagi dah kesana” ujarku singkat singkat
“kenapa, bukanya bagus khan menajalin tali silaturahmi. Dalam islam itu adlah sebuah keharusan sayang, dan Allah suka dengan orang yang selalu menjalin tali silaturahmi” jelas tanteku yang cantik dan berjilbab besar itu.
Ku pandangi wajah cantik dan teduhnya. Sangat mirip dengan mama, dari 7 bersaudara tante Ida_lah yang paling mirip dengan mama. Selain wajah, tante ida juga memiliki sifat keibuan yang sangat mirip dengan mama. Tak jarang jika mama sibuk dengan kegiatan hariannya aku selalu mencari tante ida untuk mencurahkan keluh kesahku.
“pokoknya aku ga suka di paksa-paksa kesana lagi” protesku singkat
“nggak baik sayang seperti itu, memang kenapa nggak mau kesana lagi” tanya tante ida sambil mendekatiku
“tante tahu khan aku ga suka namanya di paksa” jelasku singkat
“yaaa sangat tahu banget,  lalu apa di sana ada yang maksa ?” goda tante dambil tersenyum kearahkuu
“masa aku mau di jodohin” jelasku singkat sambik cemberut
“hehehehe” tanggapan singkat dari tanteku. Gila aku di ketawain ga ada simpatinya apa buat keponakannya yang lagi kesel sampai di ubun-ubun nih.
“heeeeem, tante niii jahatnya masa keponakanya lagi kesel malah di ketawain”
“kamu lucu, bukannya udah sering kamu di jodohin sama keluarga-keluarga papa kamu itu dan berakhir penolakan keras dari anak keras kepala ini” sambil mengusap kepalaku
“naah itu dia tante, dan mereka selalu tak pernah belajar dari kesalahan. Udah tahu nis ga suka masih aja di main di paksa-paksa”
“kamu juga sih yang salah”
“lho kok aku sih yang salh tante, mereka dungkz udah tahu aku ga suka di paksa mereka malah main makas segala”
“bukanya udah pengalaman menolak perjodohan dari dulu, kok sekarang kamu malah marah-marah ga jelas di sini. Tante khan udah bilang selama orang tuamu ga jodohin kamu berarti mereka ga punya hak buat jodohin kamu”
“tapi nis ga suka mereka betingkah seolah-olah aku adalah anak mereka. Heran, orang tuaku nggak sibuk-sibuk amat mikirin jodoh malah mereka bilang yang penting aku bahagia, bisa menjadi imam yang baik mama dan papa setuju”
“ya udah kalo gitu lupain aja”
“tante gampang ngomong gitu, tapi aku yang jalaninnya khan lama-lama bosen juga, tiap ada acara keluarga bahas jodoh buat aku. kesannya kayaknya ga laku banget, lagian aku masih belum pantes ngomongin nikah”
“bukannya ga laku sayang, tapi takut kamu duluan di ambil sama yang lainya. Makanya mereka mengajukan penawaran terlebih dahulu jauh-jauh hari. Karana orang tua kamu memberikan keputusan akhirnya kepada kamu, mau ga mau mereka memperkenalkan kamu  untuk di mintai persetujuan terlebih dahulu” jelas tante
“intinya cuman satu aku ga suka di jodoohin apapun alasanya !!!”
“kamu memang mirip dengan buyutmu”
“buyut nis, maksud tante neneknya tante sama mama gitu. Emang miripnya apa? Mirip ???
 “ keluarga kita punya keturunan darah biru dari pihak nenek, mirip sikapnya seperti kamu”
“aaaah darah biru???? Serius berarti keturunan raja gitu dongkz?”
“yaaaah, tepatnya neneknya tante dan buyut kamu”
“terus-terus ceritanya gimana tante???”

“Dulu neneknya tante dan mama kamu bersaudara 4 orang, 2 laki-laki dan dua prempuan. Buyutmu adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara itu, anak yang paling di sayang oleh orang tuanya. Buyut kamu itu adalah oranng yang cantik, pintar dan lembut, dia adalah seorang primadona. Banyak yang menginginkannya, karena dia adalah  sosok wanita idaman untuk di jadikan istri dan berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Banyak yang melamar dan datang untuk meminta menjadi suami untuk buyutmu. Pada dasarnya manusia tak ada yang sempurna, di balik semua kelebihan yang dia miliki tersimpan sebuah sikap yang buruk. Keras kepala dan pemberontak seperti kamu, tawaran itu selalu di tolak dengan berbagai alasan. Orang tua buyut tak bermasalah, karena mereka tahu buyut adalah seorang yang cukup cerdas untuk memilh pendamping hidupnya.”

“Buyutmu itu adalah orang yang sangat rendah hati dan mudah bergaul dengan siapa saja. Di bandingkan ketiga saudaranya buyut kamu itu adalah orang yang pandai bergaul dengan rakyat biasa. Dia memiliki banyak teman, dan bergaul dengan mereka tanpa membedakan kasata dan kedudukan, dia adalah orang yang tulus selalu berbagi dengan sesamanya. Buyutmu orang yang sangat suka mempelajari hal-ha baru, mengetahu berbagai macam hal dan menemukan jawabanya sendiri. Karena sikapnya yang rendah hati dan mudah bergaul dengan siap saja membuatnya cukup dekat dengan berbagai pelayan di rumahnya. Hingga pada akhirnya dia jatuh cinta kepada salah seorang pelayan, cinta yang benar-benar tulus dari hati.
Tak mudah untuk menghadapi cinta itu, sampai akhirnya harus bertentangan dengan orang yang paling ia hormati kedua orangtuanya. Sudah sangat jelas dia di tentang, bagaimana mungkin putri seorang bangsawan dan berdarah biru harus menikah seorang pelayan dan rakyat biasa. Seangkan buyutmu yang keras dengan pendirianya selalu beranggapan bahwa semua manusia itu adalah sama. Bukan harta, bukan kasta yang membedakan seseorang itu tetapi hati. Meskipun di tentang habis-habisan oleh kedua orantuanya buyut tetap memilih untuk mencintai seorang pelayan. Sampai pada akhirnya, buyut harus mengambil keputusan tentang hidupnya. Antara tetap mempertahankan semua yang di milikinya sebagai seorang bagsawan dan melepaskan cintanya atau melepaskan semuanya dan hidup menderita sebagai rakyat biasa dengan seorang pelayan.

Pilihanya adalah melepaskan semua apa yang di milikinya dan memulai hidup baru, terusir dari keluarga tak dapat menikmati kehidupan mewah dan hidup sebagai rakyat biasa yang miskin. Bertahun tahun hiup dengan kesederhanan tak membuat buyut menderita atau menyesal dengan keputusan yang di perbuat. Karena baginya, kebahagian bukan di ukur dengan harta, kasata atau hal-hal duniawi. Kebahagian itu adalh sebuah perasan yang tak berbentuk hanya dapat di rasakan, kebahagian bukan tentang seberpa banyak harta dan kedudukan yang kamu miliki. Tapi kebahagian adalah bagaimman kamu menghabiskan hidup dengan orang yang kamu cintai dan mencintai kamu dengan tulus, membagi setiap rasa kasih sayang yang ada. Saling melengkapi, saling memiliki, menopang di saat jatuh, menguatkan di saat rapuh. Kekayaan dan kasta tak dapat melakukanya, kekayaan adalah sebagia alat pelengkap kebahagian.

Aku mendengarkan dengan dengan serius cerita tante ida, sampai sebuah pertanyan muncul di bnakku. Apakah aku benar-benar bisa seperti buyutku memberontak dinding-dinding kuat itu untuk cintaku dan hatiku, entahah ada sebuah ragu yang melintas di hatiku tentang cintaku. Aku rasa aku tak sekuat itu….

Selasa, 15 Mei 2012

KEJUTAN YANG MANIS




kemarin tanggal 14 mei 2012, dia memberikanku hari yang indah dan manis untukku ingat sepanjang hidupku. Dia memperlakukanku sangat istimewa, hanya dapat tersenyum dan bersorak dalam hati, aku sangat menyukainya. Siang tadi seperti biasa berkumpul bersama sahabat-sahabat terbaik yang aku punya bersama dia di sampingku kebahagian begitu sempurna kurasa. Melihat senyumannya, suara yang indah aku bahagia sungguh aku bahagia tak ada yang dapat mengalahkan kebahagianku saat itu.



Siang itu Dia memberikanku coklat ke_2 setelah sebelumnya 8 mei yang lalu memberikanku coklat yang pertaman, dia Romantic dan perhatian itu yang aku tahu. Bersamanya waktu serasa berputar begitu cepat, 3 jam menghabiskan waktu tertawa, bernyayi bersama di salah satu tempat karaoke. Aaaah tempat itu adalah saksi dimana 3 mei yang lalu dia memintaku menjadi kekasihnya, konyol dan mengelitik tapi taakan kulupakan saat dia menyayikan lagu “lyla_jantung hatiku”. Aku pacar kedua baginya, dan dia tak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya. Aku senang menajdi orang pertama yang mendapatkan kesempatan itu.

Setelah lelah menghabiskan suara, kami harus berpisah karena dia harus latian bola sore ini. Sebenarnya ingin lebih lama bersamanya menatap matanya, mendengar suara semua hal yang ada padanya membuatku ingin selalu bersama setiap saat. Kami berpamitan, seperti biasa kucium tangan ogangku (pangilan sayang untuknya) menyuruhnya untuk berhati-hati. Selang beberapa menit kami berpisah aku mendapat pesang singkat darinya “sayang lg dimana? Ujan lebat ni..” hujan membuatnya terhenti untuk menjauh dariku. Setelah menentukan tempat untuk bertemu akhirnya aku dapat melihat senyuman manis itu lagi, senangnya. Tapi seperti ada yang berbeda dari senyum itu, awanya itu hanyalah sebuah perasanku semata. Beberapa waktu kemudian dia berguman pelan di perjalanan menuju sahabat-sahabatku berada “seharusnya ga ngasih di sini tapi mau bagimana lagi”. Aku tersenyum mendengar kata-katanya itu apa lagi yang akan dia lakukan untukku sesuatu yang konyol seperti biasanya?

Kejutan yang manis di antara keramaian orang yang berlalu-lalang dan para sahabatku dia memberikanku bunga putih yang cantik. Dia selalu memberikan sesuatu yang sangat ku suka, mulai dari jam tangan, coklat dan sekarang bunga yang cantik. Dia benar-benar memujaku dan seperti biasa aku tak dapat berkata apapun kecuali muka yang memerah dan senyum yang tak henti-hentinya dari wajahku. Dia selalu melakukkan apapun yang mau, setiap bertemu dia selalu membelai mesra kepalaku dan mengucapnya lembut seperti seorang anak kucing.

Terima kasih ya Allah sudah menciptakan dia yang mau mencintaiku, bahkan ketika aku merasa tak layak untuk dicintai. Alhamdulillah.

Sabtu, 12 Mei 2012

JANTUNG HATIKU

Bukan karna kamu sempurna maka aku memilih kamu,
tapi karena aku percaya kita akan membuat kisah kita menjadi sempurna,
bukan karena kamu lebih perhatian makanya aku milih kamu,
tapi aku percaya di setiap tindakan yang aku lakukan kau akan mengingatkanku di saat aku melakukan kesalahan,
cintaku buat kamu bukan karena alasan_alasn itu,
cinta ku ga butuh alasan karena bagiku mencintaimu adalah alasanku ada di sini 



Satu pesona yang amat menarik, indah, anggun, luar biasa, yang tak pernah terpikir olehku sebelumnya, yang begitu kusayangi; keterbatasanmu. . . .


ini dia cowok yang buat hidupku akhir-akhir ini menajdi penuh warna warni, dia tak sengaja ku temukan di antara lelahnya hari. Dia datang dengan senyum manisnya dan tingkah konyol yang membuatku tak pernah berhenti tertawa riang saat berada di dekatnya. pertemuan yang siangkat dan akhirnya kami menjadi sepasang kekasih, membuatku terkadang bertanya-tanya mengapa secepat ini aku menerimanya menajadi belahan jiwaku sedangkan aku sama sekali belum mengenalnya lebih dalam. tetapi ada dorongan yang sangat besar di dalam dadaku untuk menerimanya, karena cinta terkadang tak pernah memakai logika.


lewat sebuah lagu dari band yang sangat ku sukai dia memintaku untuk menjadi bagian dari dirinya, melewati suka dan duka bersama dan tetap bergandengan. Cukup singkat aku mengenalnya tetapi aku merasa aman dan nyaman berada di sampingnya. rasanya dia melindungiku dari berbagai macam hal, apakah dia kado terindah yang di berikan Tuhan untukku di bulan ini. kado yang sangat manis dan tak ternilai harganya di hari jadiku.


Dia hadir di saat tersulit dalam hidupku, dia hadir membawa tawa di setiap hariku. heeeey "Naga jogang" sebutan pertama untuknya setelah aku terbius oleh suaranya yang menyanyikan lagu Lyla, kami sama-sama menyukai Lyla dan karena itu setidaknya hal yang membuat kami menyatu. Dia adalah penyuka bola sedangkan aku yang sama sekali tak mengerti tentang aturan-aturan itu hanya dapat tersenyum setiap kali dia bercerita antusias soal tim bola vaforotnya berlaga, atau sekedar bercerita tentang kesibukannya bermain bola.


Tuhan terima kasih telah mempertemukan aku dengannya, apapun yang terjadi pada akhirnya aku bersyukur engkau telah memperkenalkan aku pada orang sebaik dia. Aku ingin mencintainya dengan cara yang sederhana, dan semua.a akan baik_baik saja, aku percaya itu









Aku mendamba merenta bersamamu.
Mungkin nanti, 50 tahun dari kini, aku tidak akan selalu ingat akan tanggal lahirmu, dan tak mempedulikan berapa umurmu lagi.
Mungkin nanti, berpuluh puluh tahun lagi, kau dan aku bergandeng tangan, saling menemani check up kesehatan.
Mungkin nanti, berpuluh tahun lagi, kau mulai pikun, dan aku akan sabar mengingatkanmu, sembari kita buka lagi album kita semasa muda.
Mungkin nanti, berpuluh tahun lagi, kita akan bersama ke toko mainan, bingung cari hadiah untuk cucu kesayangan kita.
Mungkin nanti, berpuluh tahun lagi. Kau atau aku, selalu menyiapkan obat yang wajib diminum setiap hari.
Mungkin nanti, berpuluh tahun lagi, entah kau memakai kursi roda atau berjalan dengan tongkat. Aku akan selalu berada selangkah di dekatmu.