Jumat, 28 September 2012

UNTUK SEORANG TEMAN


Untuk Sang Perempuan
Hai, kalian para gadis,

ah, banyak sekali ekspektasi masyarakat kita terhadap kalian

kalau kau belum menikah di usia 25, dipandang negatif

kalian harus cantik, namun jika kalian memakai kosmetik, dibilang palsu hanya mementingkan penampilan luar

Terkadang bahkan jika di mata masyarakat kalian “kurang cantik”, kalian dianggap tak seberapa bernilai

untuk kalian para wanita,

Mengapa? mengapa jika kaum lawan jenismu melepaskan keperjakaannya sebelum menikah, itu bukan sebuah persoalan besar, namun jika kau melepaskan keperawananmu sebelum menikah, kau dicap perempuan nakal?

Kau dianggap harus menjaga dirimu, dibilang kau adalah perhiasan yang harus disimpan dalam lemari kaca

Ah, itu semua omong kosong, kau bukanlah objek.

Tubuhmu adalah milikmu, adalah hakmu sepenuhnya apa yang kau lakukan dengan tubuhmu.

para perempuan cantik,

ya, jika kau seorang perempuan dan kau membaca ini,

sadarkah kau, kau cantik sekali hari ini,

dan kemarin-kemarin, dan sampai kapanpun

bukan karena kulitmu putih mulus, rambutmu lurus, dan tubuhmu ramping semampai

namun karena kau wanita seutuhnya

Kau bukan warna kulitmu,

kau bukan ukuran pakaianmu

kau bukan jenis rambutmu

kau bukan perhiasan yang menempel di tubuhmu

pikiranmu adalah kau

kepribadianmu adalah kau

kecerdasanmu adalah kau

kau adalah personamu

Ketahuilah, jika nanti kita bertemu, aku tak akan berkomentar tentang ukuran bajumu yang bertambah atau berkurang

aku juga tak peduli akan berapa jumlah kerutan di wajahmu

aku akan bertanya tentang buku yang kau baca

atau tentang film yang kau tonton

aku akan bertanya pendapatmu tentang berita di TV hari ini

Ah, menyenangkan sekali kan jika ada yang memandangmu tidak dari atribut luarmu

Hai para wanita,

ingatlah, kau adalah wanita seutuhnya

kata siapa wanita seutuhnya adalah mereka yang punya tubuh seperti ini, seperti itu, harus memiliki suami dan anak dan sebagainya?

Kau bisa berambut pendek atau panjang, atau bahkan tak memiliki rambut sekalipun, dan tetap menjadi wanita seutuhnya.

kau bisa kurus atau gemuk, dan kau adalah wanita seutuhnya.

Kau boleh memiliki anak, ataupun tidak, ataupun memang tidak bisa mengandung seorang anak, dan kau tetap wanita seutuhnya.

Kau boleh memiliki suami, tidak memiliki pasangan hidup atau bahkan memiliki seorang istri, dan kau tetap wanita seutuhnya.

Perempuan cantik, tersenyumlah! Kuharap harimu menyenangkan


UNTUK HATI


Dear Hati,

Apa kabarmu? Masih sakit? Semoga kau baik-baik saja, jangan sampai patah lagi dan lagi. Istirahatlah yang cukup dari rasa pilu agar kau bisa segera bangkit kembali bekerja mendampingi aku.
Hati, kumohon padamu, mulai detik ini mulailah dengarkan aku. Jika dengan matamu kau sudah melihat keganjilan, mulai serahkan tugas padaku untuk berpikir hal yang realistis. Janganlah kau terlalu baik, Hati. Tidak semua makhluk diluaran sana memikirkan kamu. Mereka pun menggunakan pikirannya namun sedikit yang melibatkan hatinya. Tapi kamu, selalu bekerja sendiri tanpa aku. Pemilik kita disebut makhluk yang lugu pada akhirnya, kamu tahu? Karena kau tidak mengijinkan aku untuk ikut bekerja bersama denganmu.

Hati, kini aku berjanji akan selalu menjagamu. Kau harus mengijinkan aku mendampingimu setiap saat. Kamu harus mendengarkan aku. Aku hanya tidak ingin kau merasakan pilu lagi, sakit lagi dan patah lagi. Aku sayang padamu. Aku tak ingin melihatmu menangis lagi dan membiru.
Hati, lepaskanlah genggamanmu dari hati miliknya. Kau hanya dibawa lari ke sana kemari hingga terseok tanpa ia sedikit pun memandang ke arahmu. Dia tidak peduli lagi, Hati. Sudah. Cukup. Dan lepaskanlah. Aku akan membantumu menemukan hati lain yang lebih baik daripada miliknya. Yang tidak akan mengkhianati kesetiaanmu, dan tidak akan menghancurkanmu di dalam genggamannya. Percayalah, aku mampu membantumu.

Hati, janganlah kau ragu kemudian menghakimi dirimu sendirilah yang buruk. Tidak. Kau setia, kau berhak mendapat bahagia. Dia khianat, dia tidak berhak mendapatkan setia, darimu tentunya. Semudah itu bukan? Maka, lepaskanlah segala hal yang akan menyakitimu. Genggam tanganku untuk mendampingimu bekerja demi pemilik kita. Semoga pilumu kemarin adalah pilu yang terakhir. Aku harap kau segera meraih bahagia. Bersama aku dan juga pemilik kita tentunya.
Salam sayangku,

Aku, Otak dengan segala pikirannya.

Selasa, 25 September 2012

HANYA CERITA


“Aku ingin ke laut. Kapan kamu mau mengajakku ke sana, lalu menemaniku tersenyum?”









Sebenarnya bukan hanya soal lautnya. Ini soal teman yang bisa menemani perjalanan-nya, soal waktu untuk benar-benar pergi mengunjunginya.
Liburan? Siapa yang tidak ingin. Otak saya ini sudah butuh lebih dari sekedar liburan. Tetapi liburan itu semustahil... ah, entahlah. Saya tidak mungkin menjelaskan kondisi saya sedetil itu di blog. Yang jelas, liburan, jalan-jalan dan kawan-kawannya adalah hal yang nyaris mustahil untuk saya dalam beberapa waktu ini.

Sakit sekali hati saya kalau memikirkan hal ini

Hal yang jarang saya berani ucapkan di bibir saya untuk saya tujukan pada diri saya sendiri adalah kata “traveling”


Kamu tidak perlu membawaku keliling dunia untuk membuatku bahagia. Cukup bawa saja aku pergi, ketempat yang sedang kurindukan saat ini


Jadi, hai pasir putih
Hey air dan langit yang sama biru
Hey desir-desir angin
Hey aku yang duduk menatapmu dengan sekujur tubuhnya telah terasa asin
Hey, aku yang tersenyum senang karena kamu temani jalan-jalan
Kita pasti akan bertemu
Hey dengar, aku bilang “pasti” yaaa..
Walau nanti temanku hanyalah ‘bayanganku’ sendiri
Aku pasti akan tetap berusaha menghampirimu, laut.

Jumat, 14 September 2012

BENTUK PIKIRANKU


“Gadis manja” “mis sirferguin” “cewek keras kepala” “orang gila” entahlah apa lagi sebutan yang akan dia berikan untukku. Konyol memang, dia memanggilku dengan bayak sebutan yang entah setiap sebutan itu memili arti yang terkadang aku tak mengerti sama sekali. Tapi aku suka saat dia memangiilku dengan sebutan-sebutan itu. Dia orang yang sama keras kepalanya denganku, tapi dia bodoh itu bedanya denganku. Sikapnya ya Tuhan CUEK !!! kenapa mesti dia yang cuek ? yaaah katanya agar kami serasi karena aku bawellz. Hahahahah, sedikit kesal dengan sikapnya yang membuatku mengingal sebuat panggilan CUEK dan BAWELLZ.

Menurutku dia bukan orang yang pengertian tapi dia adalah orang yang sangat mengerti sikapku, bagaimana tidak kami sudah besama cukup lama, yaah bisa di bilang dia teman lama. Teman lama yang tak pernah berhenti menggangguku, teman berantem, teman merebutkan berbagai hal. Entahlah ada saja yang kami ributkan dan debatkan setiap kali bertemu, dan dia selalu sukses membuatku menagis. Orang yang paling menyiksaku adalah dia, orang yang selalu membuat hidupku berantakan adalah dia. Setiap kali aku kesal, sudah pasti dia adalah penyebab kemarahan terbesarku dan satu hal yang tak dapat aku mengerti, dengan dia meminta maaf dan sedikit bersikap manis padaku maka dengan mudah aku memafkannya. Konyol !!!

Pernah suatu saat saat aku menjalin sebuah hubungan “berpacaran” dengan seseorang pria, entah mengapa hampir semuanya meraguakan persahabat kami hingga seorang “mantan” pacarku berkata dengan penuh amarah padaku “ tak ada persahabatan abadi antara pria dan wanita pasti di antara keduanya menyimpan perasaan”. Yaaaah, dan aku selalu menjelaskannya denagan berkata “dia sahabatu dan akan tetap menjadi sahabatku, sikap kami berbeda jadi bagaimana mungkin bersama. Bahkan jika mungkin kami akan bersama, hubungan itu tak akan pernah sehat. aku dan dia adalah musuh dan temen berantam yang sempurna”. Dan terbukti samapi saat inipun aku dan dia adalah musuh abadi untukku, entahlah sampai kapan kita akan seperti ini.

Hari ini aku melihatnya lagi, tersenyum kearahku dengan senyuman yang tak mungkin pernah aku lupakan, senyuman jahil. Melihatnya ada di depan mataku tersenyum seperti biasanya, heeem sepertinya aku cukup merindukan senyuman itu. Dapat melihat kembali senyuman itu membuatku dapat tersenyum sepanjang hari ini, konyol. Rindu berantem bareng dia, rindu di jahilin lagi, rindu saat dia memanjakan aku, rindu saat dia suka marah-marah ga jelas saat aku berada di sampingnya. tapi yang paling aku rindukan satu hal saat dia membuatku menagis, entahlah bagiku saat dia membuatku menagis dan membujukku adalah hal yang paling menyenagkan saat berada di sampingnya. saat dia berbohong untuk membujukku adalah hal yang mengelikan untukku dan membuatku sukses tersenyum dan memafkannya.
Obrolan singkat dan ocehan nakalnya,
Hehehe, kenapa aku begitu menyukai saat-saat paling bodoh dalam hidupku bersamanya. Hal yang membuatku nyaman saat berda di sampingnya adalah seburuk apapaun dia menjahiliku dan memarahiku dia akan menjadi orang yang paling merasa bersalah dan meminta maaf padaku. Aku suka saat dia menjagaku, melindungiku dari segala rasa sakit. Aku suka saat berada di sampingnya dan melihatnya berinteraksi dengan banyak orang. Senang melihatnya menyapa orang, cara dia bertutur kata, cara dia menghormati orantua, cara menghargai. Yang paling aku suka adalah cara dia mencintai Allah, aku ingat saat aku bercerita aku jatuh cinta. Dengan gayaku yang semangat 45 dan heboh menceritakan perasan sukaku pada seseorang, dia berkata dengan mudah “Allah bisa cemburu padamu jika kamu mencintai mahluknya secara berlebihan, jika Allah cemburu maka kamu tak akan selalu bersama orang yang kamu cintai itu. Jadi cintai Allah terlebih dahulu baru manusia” aku marah saat dia berkata seperti itu. Berdebat dan selalu berdebat itulah kami saat itu, dan aku mengerti sekarang semua kata-katanya saat itu.

Kami sekarang sudah dewasa, bukan anak-anak seperti dulu lagi.
Aku dan dia, dua orang yang tak akan pernah mungkin menghentikan waktu, usiaku sudah bukan belasan tahun lagi, dan aku sangat paham mungkin beberapa tahun lagi kami akan menemukann jodoh masing-masing.
Perjodohan.
Aku tahu dan pahan sejak pertama kami bertemu kami sengaja di pertemukan untuk berjodoh, atau lebih tepatnya di paksa untuk berjodoh. Tapi, karena kami sama-sama membenci perjohohan maka dari itu saat kami bertemu tak pernah sedikitpun kami berprilaku manis. Saling mengejek, usil satu sama lain, selalu berdebat dan tak pernah bisa akur.
Aku tahu mama dan papa mengingikan dia untuk menjagaku selamnya, tapi meraka adalah orang tua yang baik tak pernah memaksakan kehendaknya padaku. Mereka membebaskan aku memilih jalan hidupku sendiri, tapi mereka juga tak pernah tinggal diam untuk memberikan hal yang terbaik untuk anak perempuan satu-satunya yang mereka miliki J. Membuatku untuk memilih mana yang terbaik untukku. Papa selalu berjata padaku “kamu yang punya pilihan sendiri, papa tidak akan memaksa kamu untuk memilih jalan hidupkau. Saat itu baik dan buruk, semua ada di tangan kamu dan itu adalah jalan hidupku, kamu bertangung jawab penuh untuk itu”

Untuk saat ini, entahlah yang aku rasa aku belum mampu untuk membuka hatiku untuk menjalin sebuah hubungan. Aku ingin fokus dengan pendidikanku, keluarga dan para sahabat. Selama ini aku telah banyak membuang waktuku untuk cinta dan memahami sebuah hubungan yang rumit. Bukan lelah, trauma tau sejenisnya. Aku hanya ingin menikmati sedikit waktu yang tersisa untukku. Saat ini aku merasa nyaman dengan kesendirianku, bisa di bilang saat ini aku sedang berada dalam kotak ternyaman yang pernah kurasakan dalam hidupku.

Aku pikir siapaun jodohku dia kan menungguku dengan setia sampai pada saatnya nanti kita bersatu dan dia menjagaku selamanya. Aku bukan anak kecil lagi seperti beberapa tahun belakang, yang aku cari bukan seorang kekasih tapi lebih tepatnya calon suami. Meski semua pilihan ada di depan mataku dan aku bebas memilihnya dengan berkata ya, tapi aku tak ingin mengeluarkan kata-kata itu sekarang. Biarlah waktu yang membantuku memilih mana yang terbaik di antara semua dan aku akan focus dengan pendidikan dan mimpiku.
SEMANGAT !!!!