Senin, 09 April 2012

SEBUAH HARGA YANG MAHAL


Sebuah pesan singkat menyadarkanku dari tempat ternyaman di kamarku, SMS dari seorang yang sudah lama ku kenal dan ku panggil abang membuat acara tidur siang kali itu berjalan cukup singkat. Siang beberapa hari yang lalu. Sedikit kesal di buat tapi ada sebentuk perhatian dan kekawatiran di antara tulisan-tulisan yang di tampilkan di layar hanponeku.
April datang lagi, sebuah bulan dimana air mata itu pernah tumpah dan membajiri mata indah itu, apakah air mata itu masih mengalir seperti sungai di sudaut-sudut matamu kali ini?. Kuharap tidak Karena banyak tangan yang akan menghapusnya untukmu bidadari kecilku dan huharap melindungimu juga


Yaa, untuk bulan ini april agak telat memang ucapan dari abang dan aku hampir melupakan kejadian itu. Bersama abang aku pernah melewati hari yang kelam dan menjadi manusia lemah, dan aku aku memang lemah saat itu dan rasa sekarangpun sama. Bulan april sejauh yang aku ingat, aku juga punya kenangan manis di bulan april tetapi aku tahu luka untuk bulan april begitu dalam di hatiku dan ingatanku. Aku pernah kehilangan orang-orang yang sangat ku sayangi di bulan april dan terkadang aku membenci bulan april. April selalu mebuat bulan meiku menjadi suram dan menjadi kado terburuk untuk ulangtahunku saat itu.
ya april memang akan selalu datang menemuiku bang tanpa pernah bisa ku cegah seperti bulan-bulan yang lain. Tak ada yang menghapus air mata untukku karena aku bisa menghapusnya sendiri saat ini tanpa perlu meminta orang lain J
Balasku untuk sms dari seorang abang


Bulan april memang akan datang lagi sampai kapanpun dan bulan april kali ini cukup tidak bersahabat denganku, sudah 3 hari tidurku tak pernah tenang karenanya, sudah 3 hari aku tak dapat menikmati indahnya dunia kapuk di siang hari dan sudah 3 hari pula aku harus menenangkan diri di kamar sendiri. April kali ini menyakitkan benar-benar itu yang kurasakan tapi aku tahu sesakit apapun bulanapril pasti akan berlalu.
Aku pernah punya kesalahan di masa lalu yang membuatku menderita dan bulan aprillah yang menyadarkanku sekaligus mengambil hal-hal yang berharga tanpa pernah bisa aku memperbaikinya seditpun. Aku dan april, sebenarnya aku tak ingin mengingat dengan fasih semua hal yang meyedihkan tentang bulan april tapi kali ini sebuah kejadian mengingatkanku tentang luka april beberapa tahun silam.


April beberapa tahun yang lalu aku kehilangan sahabat yang paling kucintai dan sudah kuanggap saudara. Masih teringat jelas betapa aku hancur karena itu dan betapa aku sangat membenci diriku atas kejadian itu. Selalu berharap aku melupakannya dan mengaggap semua adalah hal yang biasa dalam hidup. Peruses pendewasaan diri dan aku tak akan pernah bisa benar jika tak pernah salah. Tetapi seperti berlari di atas air aku tak pernah bisa melupannya dan aku tak pernah bias lari menjauh dengan bulan april. Aku tak akan pernah bias jauh dari bulan ini bahkan samapai aku tak lagi dapat bernafas semuanya taakan berubah.


Aku kehilangan sahabatku dan sebagian besar karena kesalahanku, bukan bermaksud menyalahkan diri sendiri tapi ini benar aku merasa aku memiliki andil untuk membuhnya secara perlahan. Terlepas kejadian itu adalah takdir, sebuah pelajaran untuk yang hidup  atau apapun itu tetap saja aku merasa aku salah.


Allah memberikan kejutan untukku untuk april kali ini sekaligus mengujiku dengan memberikan kejadian serupa dangan yang kualami beberapa tahun silam. Kejaidan kali ini dengan seorang yang ku anggap adik, sebuah kejujurannya meyadarkan aku segalikus memanggil luka lama untukku. Sebuh pengakuan jujurnya dan luka yang dia tanggung sendiri mengingatkanku pada sososk saudaraku tercinta yang kuabaikan dulu. Aku mengenalnya lewat media jejaring sosial dan berinteraksi aktif denganya juga di dunia nyata, kami sering bertemu untuk bertukar cerita. Kejujuran yang menyentakan hatiku dan membuatku tanpa sadar menitikan airmata, saat itu aku tak pernah bisa membendungnya.


Mendengar ceritanya membuatku berfikir apakah ini harga yang harus di bayar untuk sebuah cinta yang tulus itu. Sebuah pengorbanan dari hati seorang wanita yang tulus untuk sang kekasih dan setelah semuanya di dapatkan haruskah merakhir tanpa arti. Sedangakan yang tertinggal tak dapat di sembunyikan begitu saja.
Aku memeluknya erat sambil berusaha menahan air mataku, kubisikan kekuatan di antara kata-kataku kepadanya. Meski perbuatan yang dia lakukan adalah salah aku tak ingin meyalahkannya dan membuatnya mersa semain berdosa. Sudah cukup luka di badan dan hatinya oleh orang yang ia cintai aku tak ingin mengoreskan luka yang baru lagi. Aku membiarkanya menagis di sampingku mengeluarkan beban hati yang di tanggungnya selama ini.


Seandainya beberapa tahun silam aku lebih terbuka seperti ini kepada sahabatku dan tak bersikap keras mungkin dia akan tetap di sampingku sambil memperbaiki semuanya perlahan-lahan. Tapi aku yang dulu sangat berbeda dengan aku yang sekarang. Aku dulu seorang anak yang kolot di besarkan dengan ajaran-ajaran agama yang kental membuat kesalahan sekecil apaun adalah dosa bagiku. Seandainya aku lebih terbuka tak memandang dari satu sisi mungkin sahabatku itu tak mengikatkan tali di lehernya dan pergi untuk selama-lamanya dengan beban dan hati yang rapuh. Seharusnya saat dia bertanya bagaimana pendapatku tentang sebuah kesalahan yang di lakukan untuk membuktikan sebuah cinta kepada seorang yang sangat di cinta dan pada akhirnya ada sebuah benih kehidupan apa yang kan aku lakukan?. Seandainya saat itu aku dapat menjawab dangan bijak dan tak menyalahkan dan akan memarahi orangnya bertanya hal  bodoh mungkin dia akan berceritan dan sedikit mengurangi beban di hati dan kepalanya.


Huussf kejadian itu, aku mulai berpikir apakah cinta memang harus semahal itu untuk mempertahankan orang yang kita cinta untuk tetap bersama kita?. Aku mulai berfikir itu mungkin saja, buktinya aku. Aku tak pernah berhasil menjalin sebuah hubungan yang lama dengan seorang peria, menyedihkan sekali. Dalam urusan percintaan aku gagal dan bisa di bilang payah tak pernah bertahan lama. Tapi dalam urusan memberi nasehat tentang cinta aku adalah ratunya. Lucu memang aku yang memberikan nasehat terhadap orang tapi tak sediktpun berhasil menjalin cinta yang baik. Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik tapi mungkin apa yang mereka cari tak ada pada diriku. Yah sesuatu yang tak dapat kuberikan, kerena faktanya saat mereka meminta dan aku tak dapat memberikannya sehingga mereka mundur teratur dariku.


Buatku cinta yang gagal itu bukan masalah besar tetapi terkadang cukup mengecewakan, ternyata bukan sikap penuh pengertian yang lelaki butuhkan. Bukan pula berusa menjadi cantik dan penuh cinta yang mereka inginkan, atau apapun yang berusaha aku lakukan untuk menjadi wanita yang sempurna di mata mereka kaum lelaki. Mereka meminta satu, sebuah pembuktian yang tak dapat aku buktikan dan berikan pada mereka, ada waktunya dan nanti saat aku benar-benar pantas dan layak memberikannya.

Tapi aku selalu ingat sebuah pesan dari papa terlepas dari semua alasan-alasan mengapa aku tak ingin membuktikan cinta Fersi anak muda jaman sekarang.
Seorang laki-laki yang mencintaimu dengan tulus dan bersungguh-sungguh taakan melukaimu atau merusak masa depanmu, lelaki yang benar-benar mencintaimu akan melindungimu dan membimbingmu kearah kebaikan. Meraka yang meminta pembuktian cinta bukanlah orang yang mencintaimu tulus anaku mereka hanya ingin bersamamu saat ini bukan seumur hidunya. Tak ada seorang peria yang rela menikahi seorang wanita yang rusak untuk hidup bersama selamanya. Peria itu egois anaku mereka akan mencari wanita sebagi pendamping hidup dan ibu dari anak-anak mereka dari wanita yang terbaik dan terpilih. Maka dairi itu anakku jadilah wanita yang di cari dan di idamkan oleh banyak peria. Bukan paras cantik, bukan harta yang berlimpah tapi wanita yang dapat menjaga dirinya dengan baik dan wanita yang memiliki sebuah agama yang kokoh Karena dengan agama kamu akan mendapatkan dunia dan akhirat yang indah anakku


Dan aku masinh ingat juga sebuah lagu yang di mainkan oleh seorang, sebuah lagu yang sederhana tetapi memiliki makna yang berharga untukku. Ya mereka laki-laki yang manaasehatiku dan melindungiku adalah laki-laki yang terbaik di dalam kehidupanku. Seorang laki-laki yang tak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan kebagiaanku di mana depan juga. Yaa semuanya memang memiliki harga yang mahal untuk sebuah cinta. Dan aku yakin nanti pada saatnya akan datang seorang yang benar-benar mencintaiku dengan tulus.


BIP - ATAS NAMA CINTA
seseorang memelukmu erat 
dan membisikkan cinta padamu 
itu belum, jangan kau beri 
seseorang memujamu 
bertekuk lutut di kakimu 
itu belum, tak semudah itu 

saat mahkotamu hilang 
saat mahkota kau beri 
jangan sampai kau sesalkan 
saat itu kau kenang selamanya 

chorus : 
jangan sampai itu terjadi 
dengan yang kau cinta, atas nama cinta 
jangan sampai itu terjadi 
walau dengan cinta, atas nama cinta 

kalau dia sayang padamu 
kalau dia cinta padamu 
dia pasti mau menunggu 
jangan ragu kan meninggalkanmu

Kamis, 05 April 2012

MIMPI BURUK ITU DATANG LAGI

Ketakutan yang sama berulang berkali-kali setiap semesternya di tempat kuliahku, kali ini setelah beberspa semester yang lalu terlewati, mimpi buruk itu menjadi sebuah bunga tidur semata, hanya sebuah kehawatiran dan ketakutan tentang sebuah perpisahan. Kali ini di semester yang baru, mimpi dan ketakutan yang sama datang lagi, bukan kerena pelajaran yang akan ku lalui yang begitu rumit dari semester kemarin. Terlebih dari kenangan yang ada di dalamnya dan aku takut tak dapat menghabiskan waktu yang tersisia dengan sehabat-sahabatku.

Tak pernah bisa di pungkiri uang memanglah pemegang kekuasan tertinggi atas sebuah pendidikan. Terlebih untuk sekolah yang aku masuki, mungkin uang bagi sebagian orang sangatlah mudah tapi bukan untuk sebagian yang lainnya. Sekolah kesehatan mungkin bukan untuk kanton-kantong orang sederhana yang memiliki keinginan yang kuat utuk berpendidikan. Sedangkan untuk orang yang mampu, sekolah adalah sekedar pengisi waktu luang semata, mencari hibudan dan memperbanyak teman. Ironis !!!

Tersentak setelah mendapatkan pesan singkat dari seorang sahabat dan saudara bagiku di salah satu media jejaring sosial milikku
jika tak ada sahabatmu yang cantik, cerewet n nyebelin ini duduk di sampingmu di kelas nanti sampai Uts semester 6 tiba jangan bertanya kenapa Oke..!Semester 6 sangat mencekit yank....Ibu bilang jika harus berhenti kuliah, chaq hRs Nikah...Sedih rasanya membayangkan Jika harus putus kuliah :')

Bagimana mungkin aku tak bertanya apapun tentang hal itu, dia sahabat terbaikku teman yang taakn pernah aku lupakan, bersamanya kuhabiskan banyak hari. Selalu ada tawa ceria di antara aku dan dia, meski tak jarang kami saling menghapus air mata masing-masing dan saling bertolak pungung menjauh akibat salah paham. Kami selalu bersama dari semester 1 berbagai hal yang terjadi di antara kami berdua tetapi tak membuat persaan persaudaran itu hilang malah semakin hari semakin kuat.

Dia seorang anak yang manja dan tegar, aku kagum padanya selalu dapat tersenyum lebar dan menertawai kebodohannya. Dia gadis yang polos dan terkadang sering melakukan kesalahan-kesalahan tapi itulah dia, bukanlah seorang Chacha kalu tidak melakukan kehebohan dan kesalahan yang membuat orang lain memperhatikannya. Banyak yang bilang kami sangat berbeda, yaah memang kami berbeda dan aku tak dapat mengerti bagimana menjadi seorang chacha. Seorang gadis tomboy, penyuka bola dan tak pernah bias diam, kecuali saat ia sedang bermasalah dengan kehidupannya. Tetapi karena perbedaan itu kita menyatu menjadi seorang sahabat. Entah mengapa akuu sengat peka terhadap perubahannya akhir-akhir semester ini yah dia berubah. aku sangat menyadarinya.

Aku bisa apa untuknya, setiap akhir semester aku tahu ada ketakutan yang muncul di benak sahabatku itu untuk melanjutkan kuliahnya. Dan setiap ketakutan yang ia ungkapkan itu aku selalu menyemangatinya dengan kata “kita pernah berjanji bukan masuk bersama-sama dan akan keluar bersama-sama menyandang gelar sarjana”. Tapi sejurnya aku tahu itu bukan inginya, dia dengan semangat pantang menyerah dan tak kenal lelah. Mahasisiwa yang selaluu rajin datang ke kampus, seorang yang tak pernah bosan duduk berlama-lama di perpustakan bersamaku harus mendapati kenyatan berhenti sampai di sini.
Aku membenci harus berpisah dengannya dalam keadan seperti ini :’(
tapi aku juga mengerti ini bukan sepenuhnya keinginannya, lalu ini ingin siapa ????

Tuhan kuatlkanlah kami dan peluklah cita-cita kami