Sebuah
pesan singkat menyadarkanku dari tempat ternyaman di kamarku, SMS dari seorang
yang sudah lama ku kenal dan ku panggil abang membuat acara tidur siang kali
itu berjalan cukup singkat. Siang beberapa hari yang lalu. Sedikit kesal di
buat tapi ada sebentuk perhatian dan kekawatiran di antara tulisan-tulisan yang
di tampilkan di layar hanponeku.
“April datang lagi, sebuah bulan dimana air
mata itu pernah tumpah dan membajiri mata indah itu, apakah air mata itu masih
mengalir seperti sungai di sudaut-sudut matamu kali ini?. Kuharap tidak Karena
banyak tangan yang akan menghapusnya untukmu bidadari kecilku dan huharap melindungimu
juga”
Yaa,
untuk bulan ini april agak telat memang ucapan dari abang dan aku hampir
melupakan kejadian itu. Bersama abang aku pernah melewati hari yang kelam dan
menjadi manusia lemah, dan aku aku memang lemah saat itu dan rasa sekarangpun
sama. Bulan april sejauh yang aku ingat, aku juga punya kenangan manis di bulan
april tetapi aku tahu luka untuk bulan april begitu dalam di hatiku dan
ingatanku. Aku pernah kehilangan orang-orang yang sangat ku sayangi di bulan
april dan terkadang aku membenci bulan april. April selalu mebuat bulan meiku
menjadi suram dan menjadi kado terburuk untuk ulangtahunku saat itu.
“ya april memang akan selalu datang menemuiku
bang tanpa pernah bisa ku cegah seperti bulan-bulan yang lain. Tak ada yang
menghapus air mata untukku karena aku bisa menghapusnya sendiri saat ini tanpa
perlu meminta orang lain J”
Balasku
untuk sms dari seorang abang
Bulan
april memang akan datang lagi sampai kapanpun dan bulan april kali ini cukup tidak
bersahabat denganku, sudah 3 hari tidurku tak pernah tenang karenanya, sudah 3
hari aku tak dapat menikmati indahnya dunia kapuk di siang hari dan sudah 3
hari pula aku harus menenangkan diri di kamar sendiri. April kali ini menyakitkan
benar-benar itu yang kurasakan tapi aku tahu sesakit apapun bulanapril pasti
akan berlalu.
Aku
pernah punya kesalahan di masa lalu yang membuatku menderita dan bulan aprillah
yang menyadarkanku sekaligus mengambil hal-hal yang berharga tanpa pernah bisa aku
memperbaikinya seditpun. Aku dan april, sebenarnya aku tak ingin mengingat
dengan fasih semua hal yang meyedihkan tentang bulan april tapi kali ini sebuah
kejadian mengingatkanku tentang luka april beberapa tahun silam.
April
beberapa tahun yang lalu aku kehilangan sahabat yang paling kucintai dan sudah kuanggap
saudara. Masih teringat jelas betapa aku hancur karena itu dan betapa aku
sangat membenci diriku atas kejadian itu. Selalu berharap aku melupakannya dan mengaggap
semua adalah hal yang biasa dalam hidup. Peruses pendewasaan diri dan aku tak
akan pernah bisa benar jika tak pernah salah. Tetapi seperti berlari di atas
air aku tak pernah bisa melupannya dan aku tak pernah bias lari menjauh dengan
bulan april. Aku tak akan pernah bias jauh dari bulan ini bahkan samapai aku
tak lagi dapat bernafas semuanya taakan berubah.
Aku
kehilangan sahabatku dan sebagian besar karena kesalahanku, bukan bermaksud
menyalahkan diri sendiri tapi ini benar aku merasa aku memiliki andil untuk
membuhnya secara perlahan. Terlepas kejadian itu adalah takdir, sebuah
pelajaran untuk yang hidup atau apapun
itu tetap saja aku merasa aku salah.
Allah
memberikan kejutan untukku untuk april kali ini sekaligus mengujiku dengan
memberikan kejadian serupa dangan yang kualami beberapa tahun silam. Kejaidan kali
ini dengan seorang yang ku anggap adik, sebuah kejujurannya meyadarkan aku
segalikus memanggil luka lama untukku. Sebuh pengakuan jujurnya dan luka yang
dia tanggung sendiri mengingatkanku pada sososk saudaraku tercinta yang
kuabaikan dulu. Aku mengenalnya lewat media jejaring sosial dan berinteraksi
aktif denganya juga di dunia nyata, kami sering bertemu untuk bertukar cerita. Kejujuran
yang menyentakan hatiku dan membuatku tanpa sadar menitikan airmata, saat itu
aku tak pernah bisa membendungnya.
Mendengar
ceritanya membuatku berfikir apakah ini harga yang harus di bayar untuk sebuah
cinta yang tulus itu. Sebuah pengorbanan dari hati seorang wanita yang tulus untuk
sang kekasih dan setelah semuanya di dapatkan haruskah merakhir tanpa arti. Sedangakan
yang tertinggal tak dapat di sembunyikan begitu saja.
Aku
memeluknya erat sambil berusaha menahan air mataku, kubisikan kekuatan di
antara kata-kataku kepadanya. Meski perbuatan yang dia lakukan adalah salah aku
tak ingin meyalahkannya dan membuatnya mersa semain berdosa. Sudah cukup luka
di badan dan hatinya oleh orang yang ia cintai aku tak ingin mengoreskan luka
yang baru lagi. Aku membiarkanya menagis di sampingku mengeluarkan beban hati
yang di tanggungnya selama ini.
Seandainya
beberapa tahun silam aku lebih terbuka seperti ini kepada sahabatku dan tak
bersikap keras mungkin dia akan tetap di sampingku sambil memperbaiki semuanya
perlahan-lahan. Tapi aku yang dulu sangat berbeda dengan aku yang sekarang. Aku
dulu seorang anak yang kolot di besarkan dengan ajaran-ajaran agama yang kental
membuat kesalahan sekecil apaun adalah dosa bagiku. Seandainya aku lebih
terbuka tak memandang dari satu sisi mungkin sahabatku itu tak mengikatkan tali
di lehernya dan pergi untuk selama-lamanya dengan beban dan hati yang rapuh. Seharusnya
saat dia bertanya bagaimana pendapatku tentang sebuah kesalahan yang di lakukan
untuk membuktikan sebuah cinta kepada seorang yang sangat di cinta dan pada akhirnya
ada sebuah benih kehidupan apa yang kan aku lakukan?. Seandainya saat itu aku dapat
menjawab dangan bijak dan tak menyalahkan dan akan memarahi orangnya bertanya hal
bodoh mungkin dia akan berceritan dan sedikit
mengurangi beban di hati dan kepalanya.
Huussf
kejadian itu, aku mulai berpikir apakah cinta memang harus semahal itu untuk
mempertahankan orang yang kita cinta untuk tetap bersama kita?. Aku mulai
berfikir itu mungkin saja, buktinya aku. Aku tak pernah berhasil menjalin
sebuah hubungan yang lama dengan seorang peria, menyedihkan sekali. Dalam urusan
percintaan aku gagal dan bisa di bilang payah tak pernah bertahan lama. Tapi dalam
urusan memberi nasehat tentang cinta aku adalah ratunya. Lucu memang aku yang
memberikan nasehat terhadap orang tapi tak sediktpun berhasil menjalin cinta
yang baik. Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik tapi mungkin apa yang mereka
cari tak ada pada diriku. Yah sesuatu yang tak dapat kuberikan, kerena faktanya
saat mereka meminta dan aku tak dapat memberikannya sehingga mereka mundur
teratur dariku.
Buatku
cinta yang gagal itu bukan masalah besar tetapi terkadang cukup mengecewakan,
ternyata bukan sikap penuh pengertian yang lelaki butuhkan. Bukan pula berusa menjadi
cantik dan penuh cinta yang mereka inginkan, atau apapun yang berusaha aku
lakukan untuk menjadi wanita yang sempurna di mata mereka kaum lelaki. Mereka meminta
satu, sebuah pembuktian yang tak dapat aku buktikan dan berikan pada mereka,
ada waktunya dan nanti saat aku benar-benar pantas dan layak memberikannya.
Tapi
aku selalu ingat sebuah pesan dari papa terlepas dari semua alasan-alasan
mengapa aku tak ingin membuktikan cinta Fersi anak muda jaman sekarang.
“Seorang laki-laki yang mencintaimu dengan
tulus dan bersungguh-sungguh taakan melukaimu atau merusak masa depanmu, lelaki
yang benar-benar mencintaimu akan melindungimu dan membimbingmu kearah kebaikan.
Meraka yang meminta pembuktian cinta bukanlah orang yang mencintaimu tulus
anaku mereka hanya ingin bersamamu saat ini bukan seumur hidunya. Tak ada
seorang peria yang rela menikahi seorang wanita yang rusak untuk hidup bersama selamanya.
Peria itu egois anaku mereka akan mencari wanita sebagi pendamping hidup dan
ibu dari anak-anak mereka dari wanita yang terbaik dan terpilih. Maka dairi itu
anakku jadilah wanita yang di cari dan di idamkan oleh banyak peria. Bukan paras
cantik, bukan harta yang berlimpah tapi wanita yang dapat menjaga dirinya
dengan baik dan wanita yang memiliki sebuah agama yang kokoh Karena dengan
agama kamu akan mendapatkan dunia dan akhirat yang indah anakku”
Dan
aku masinh ingat juga sebuah lagu yang di mainkan oleh seorang, sebuah lagu
yang sederhana tetapi memiliki makna yang berharga untukku. Ya mereka laki-laki
yang manaasehatiku dan melindungiku adalah laki-laki yang terbaik di dalam kehidupanku.
Seorang laki-laki yang tak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan kebagiaanku
di mana depan juga. Yaa semuanya memang memiliki harga yang mahal untuk sebuah
cinta. Dan aku yakin nanti pada saatnya akan datang seorang yang benar-benar
mencintaiku dengan tulus.
BIP - ATAS
NAMA CINTA
seseorang memelukmu erat
dan membisikkan cinta padamu
itu belum, jangan kau beri
seseorang memujamu
bertekuk lutut di kakimu
itu belum, tak semudah itu
saat mahkotamu hilang
saat mahkota kau beri
jangan sampai kau sesalkan
saat itu kau kenang selamanya
chorus :
jangan sampai itu terjadi
dengan yang kau cinta, atas nama cinta
jangan sampai itu terjadi
walau dengan cinta, atas nama cinta
kalau dia sayang padamu
kalau dia cinta padamu
dia pasti mau menunggu
jangan ragu kan meninggalkanmu
dan membisikkan cinta padamu
itu belum, jangan kau beri
seseorang memujamu
bertekuk lutut di kakimu
itu belum, tak semudah itu
saat mahkotamu hilang
saat mahkota kau beri
jangan sampai kau sesalkan
saat itu kau kenang selamanya
chorus :
jangan sampai itu terjadi
dengan yang kau cinta, atas nama cinta
jangan sampai itu terjadi
walau dengan cinta, atas nama cinta
kalau dia sayang padamu
kalau dia cinta padamu
dia pasti mau menunggu
jangan ragu kan meninggalkanmu

