Selasa, 09 April 2013

Percayalah dia bukan orang yang tepat aku kalah cepat.....


heeeey aku kalah
aku kalah menjaga kesepakatan dengan hatiku sendiri bahwa ini akan melelahkan dan menyakitkan.

aku diam-diam jatuh cinta pada orang yang masih mencintai masa lalunya, lucu memang aku selalu jatuh cinta pada orang yang masih terikat dengan masa lalu. Dulu aku pernah berjanji nggaka akan mengulangi kesalahan yang sama dengan mencintai orang yang salah. Tapi mana bisa aku mengatur inginnya hati mau jatuh pada tempat apa dan dalam kondisi seperti apa. Sebenarnya sudah lama aku menyukainya lamaaaa ya cukup lama dan aku tahu sejak saat itu dia masih mencintai masa lalunya. Entahlah kenangan apa saja yang mereka habiskan sampai membuat Dia masih memikirkan dan mencintai masa lalu itu. Dia memeluk dirinya sendiri dengan erat !!!

Aku mengenalnya sudah lama, kami suka berantem, saling mengejek saling tak menyapa satu dan lainya tapi selalu kembali pada titik yang sama di mana kami dapat berbicara panjang lebar dan menertawakan lelucon masing-masing. Tapi akhir-akhir ini Dia mengusikku lebih dari biasanya, kami semakin akrab dan bisa di bilang aku semakin jatuh cinta kembali pada orang yang sama. Tapi kali ini bukan seperti yang kemarin, tepatnya 7 april 2013 aku terkejut dengan pengakuannya. Entahlah itu pengakuan atau hanya sebuah candaan semata, tapi sepenggal kata-katanya di salah satu media sosial membuatku sampai saat ini masih terpaku sulit untuk mempercayainya. “Apakah benar dia menyukaiku ????” sebuah tanda tanya besar.
Awalnya kami melewati dengan obrolan ringan dia mengirimkanku beberapa gambar, saling bertanya cuaca hari ini (konyol memang). Tapi entahlah saat berintraksi denganya otokku tak dapat memikirkan apapun selain pertanyaan bodoh dan jawaban asal-asalan. Dia bercerita tentang masa lalu yang sampai saat ini tak bisa dia lupakan, ya berawal dari sebuah curhat.
(A: dia      B: aku)

A: sayang pake kamera hape, tapi romantic banyak lampunya
B: ya, aku suka pantai dan malam. makanya punya ya keinginan aneh pengen banget ke pantai sama orang yang di sayang ngeliat bintang, makasi fotonya bagus J
A: Gimana mau ngajakin, tiep malem nggak di bolehin keluar kamunya
B: Itu dia orang yang bener-bener terpilih jadi penjaga aku yang bisa yakinin aku dan keluarga. 
A:  waaw, mayakini keluarganya kamu? duh harus kerja dulu
B: ya nggak gitu juga kali, asal bisa akrab bukan hanya sama nis tapi sama keluarga nis juga.
A: oh gampang

singkat cerita sampai pada sebuah pesan yang membuat sedikit terpaku

A: ya mau gimana lagi ? Emang kenyatannya begitu, ambil contoh aja misalnya ya saya suka sama kamu, trus kamu tahu kalo saya masi suka sama yang dulu. kan kasian kamunya. bener nggak tuh...
setelah itu kita berdebat dan saling bercerita panjang lebar tentang masa lalu itu sebuah pesannya lagi  “sampe sekarang saya masi berhubungan sama dia lewat tlpn, sms dan media sosial laninya”
bagaimana dia bisa lupa kalo seperti itu....

“makanya saya sekarang lagi belajar buat iklas, makanya dari awal saya bilang lagi suka sama seseorang sekarang, tapi masih juga suka sama yang dulu,, jadi kamu ngerti kan sekarang”
setelah sepenggal tulisan itu Dia berkata bahwa saya adalah orang yang Dia suka, konyol dia mencintai 2 orang yang berbeda, entahlah aku menempati berapa persen di hatinya tapi yang aku tahu nggak setengah dari hatinya milikku karena setelah Dia mengunggapkan perasannya dia berkata “ Nah itu dia masalahnya terlalu cepat prosesnya. saya takutnya Cuma suka sama kamu hanya sebagi pelarian aja”

Dia sempurna membuatku bahagia dan sedih pada waktu yang sama, tapi aku suka kejujurannya yang membuatku mencintainya dengan resiko tak terbalas dan tak berharap banyak tentang seberapa persen aku untuk ada di hatinya. Sedangkan orang terdahulu mereka selalu membuatku berharap pada sesuatu yang semu.

aaahz yaa, kita memang tidak pernah bisa melupakan masa lalu dalam hidup ini, mungkin sama seperti aku yang selalu membandikan sebaik apa orang yang ada di sampingku sekarang dengan masa laluku, padahal sedikitpun sekarang aku tak perah punya perasaan lebih terhadap masa lalu. karena bagiku, masa lalu itu di belakang mereka tak berhak merusak kebahagian masa depanku. Dan dia masih mencintai masa lalu itu dan setiap langkahnya ada masa lalu itu, sepertinya aku kurang percaya diri L